JAKARTA,– Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan tanggapan atas kerumunan yang terjadi di Tanah Abang dalam beberapa hari terakhir, sehingga menimbulkan kekhawatiran munculnya kluster Covid-19 baru.
Gubernur Anies pun langsung mengambil langkah untuk memberlakukan pengetatan pengendalian pengunjung terhitung sejak Minggu (2/5/2021).
Pengetatan ini bukan hanya berlaku di pasar Tanah Abang, namun juga setiap kawasan pasar di ibu kota. Tujuannya supaya potensi klaster baru Covid-19 bisa diminimalisir.
“Untuk mengendalikan kerumunan di Pasar Tanah Abang hari ini (Minggu), sekitar 5.000 personel gabungan unsur Polri, TNI, dan Satpol PP dikerahkan untuk mengawasi pengunjung, yang sejak kemarin (Sabtu) mengalami lonjakan sekitar 87 ribu orang, dari yang biasanya yang hanya berkisar 35 ribu orang. Bahkan, hari ini diperkirakan mencapai 100 ribu pengunjung,” tulis Anies di akun Facebook resmi yang dikutip CNBC Indonesia.
“Kita ingin roda perekonomian berputar di pasar dengan tertib, kepada teman-teman pedagang silakan berjualan di dalam gedung yang sudah disediakan. Kepada masyarakat yang ingin berbelanja, kami ingatkan masih banyak pasar lainnya di Jakarta, jangan memaksakan ke Tanah Abang jika sudah penuh, atau berbelanjalah di toko-toko daring yang pasti lebih aman.”
Lebih lanjut, Gubernur Anies mengatakan kalau Pemprov DKI Jakarta juga telah berkoordinasi dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terkait operasionalnya untuk mengendalikan potensi penyebaran Covid-19 di kawasan Tanah Abang. Pihak KCI akan lakukan penyesuaian jam operasi dengan mengevaluasi jam kedatangan dan kepulangan pengunjung pasar Tanah Abang.
“Hal ini juga bersamaan dengan adanya perubahan jadwal KCI yang melintas di kawasan tersebut, yakni wacana aturan baru Stasiun Tanah Abang tidak melayani pelanggan keluar-masuk stasiun pada pukul 15.00-19.00 WIB, mulai besok (hari ini) (3/5),” tulis Anies.
“Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta akan menyediakan bis pengumpan TransJakarta untuk beroperasi dari Jalan Jatibaru, sehingga bisa mengangkut penumpang ke stasiun terdekat lainnya. Jadi bagi para penumpang dan pedagang bisa difasilitasi kendaraan lain. Evaluasi akan terus kita lakukan secara berkala.” ***