TANAH BUMBU, — Kepala Desa Pakatellu Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu, Hamaludin mengungkapkan, hasil panen petani padi di desanya 3 tahun terahir mengalami penurunan.
“Biasanya petani mengahsilkan 7 ton per hektar setiap kali panen, sekarang ini hanya mengahsilkan 1 ton saja per sekali panen didapat,” ujar Hamaludin kepada media, Minggu (11/07/2021).
Menurut Hamaludin, turunnya hasil panen petani padi di Desa Pakatellu karena adanya hama yang menyerang buah padi pasca berumur 2 bulan.
“Ketika padi umur 2 bulan buah padi kosong, sehingga saat waktu dipanen, banyak padi yang hampa. Selain masalah hasil panen, saat dijual harganya pun murah, sehingga banyak petani meninggalkan lahannya pergi merempa. Dan kasus panen ini sudah disampaikan kedinas,” tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu Fauji Akbar melaui Kabid Tanaman dan Hartikultura Robby Candra mengatakan, persoalan panen menurun apakah di panen pertama atau panen kedua. Kalau itu terjadi pada panen kedua sangat mungkin, karena unsur hara sudah habis diserap pada waktu panen pertama.
Selain itu, lanjut Robby, pada saat panen pertama sisa hama di batang padi dilahan masih belum habis, lalu datang tanam kedua, inilah penyebanya.
“Lahan panen pertama hama masih ada di batang padi, lalu dilakukan tanam kedua, maka hasil penen kedua terkontak dengan hama yang masih ada dilahan,” jelasnya.
Menyoal harga jual padi murah, Robby menjelaskan, murahnya harga karena terjadi panen seretak, sehingga terjadi over pruduksi yang mengakibatkan jumlah gabah dipasar melimpah.
“Karena barang berlimpah harga turun”, tandasnya.
buy avana online https://www.neolifesalud.com/wp-content/themes/twentytwentytwo/inc/patterns/php/avana.html no prescription
Ditempat terpisah, Dinas Tanaman Pangan Nahrul Pajri menjesakan, terkait hasil panen yang tidak laku di pasar karena beras hasil petani kita tidak sesuai dengan keinginan konsumen.
“Dipasar beras yang dijual adalah pulen, sedangkan pruduksi kita jenisnya agak keras, inilah persoalanya. Jadi pada intinya petani kita harus membaca keinginan pasar, apa yang diminta itu yang kita siapkan,” jelas Nahrul. (Ag)