LAMPUNG SELATAN, — Siswa-siswi serta para dewan Guru SMP Negeri 3 Sidomulyo, Desa Sring Jaha, Lampung Selatan, akhirnya meluapkan bagaikan air bah, aksinya dilakukan melalui protes keras dengan melakukan unjuk rasa (unras) karena sekian lama memendam rasa keresahan sejak dimulainya kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.
Aksi protes tersebut di ikuti seluruh siswa-siswi SMP Negeri 3 Sring Jaha yang gelar di halaman sekolah. Dalam aksi serta tuntutannya mereka meminta agar Kepala Sekolah Huntoro enyah dari SMPN 3, mundur dari jabatannya, Kamis (10/10/2019).
Tuntutan mereka diantara minta Kepala Sekolah Huntoro, diganti dengan kepala sekolah yang baru, karena selama Huntoro menjabat sekolah tidak maju, mereka meminta perbaikan kelas yang telah rusak, disediakan fasilitas praktek olah raga dan praktek untuk belajar serta kebutuhan air bersih. Dengan membawa sepanduk dan karton para siswa-siswi sambil berteriak-teriak dan yel-yel, “Ganti Huntoro”.
Bahkan, para pelajar itu juga mengecam meminta ada laporan transparansi dana BOS serta meminta Inspektorat, BPK memeriksa keuangan sekolah, dan menyiapkan air bersih, MCK, dan masih banyak lagi tuntutan yang disuarakan para siswa.
“Banyak janji-janji Huntoro seperti akan dibangunkannya paving block di halaman sekolah, saat kami mengikuti kejuaraan futsal mendapatkan dana pembinaan namun raib entah kemana? Ditambah berbagai dana untuk kegiatan, seperti upacara kami sangat membutuhkan mickrophone,” ujar salah seorang pelajar.
Huntoro selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Sring Jaha menjelaskan, “Untuk fasilitas seperti apa yang mereka tuntut sudah saya jelaskan, seperti pembangunan halaman menggunakan paving block itu tidak ada. Namun akan kami buatkan berupa penghijauan yang menggunakan rumput serta tanaman, semuanya. Padahal sudah saya jelaskan kepada mereka, dan bisa terjadi unjuk rasa sedemikian rupa saya tidak paham, dan mengerti,” ungkap Huntoro.
“Terkait tuntutun mereka agar saya tidak lagi menjabat sebagai kepala Sekolah sebenarnya saya sudah mengajukan, layangan surat pemindahan tugas ke dinas pendidikan. Namun sampai saat belum ada rekomendasi dari pihak dinas, sampai saat ini saya belum bisa berbuat apa-apa,” ujar Huntoro lagi.
“Dan permasalahan yang lain seperti fasilitas yang lainnya pada dasarnya sudah diutarakan kepada mereka, apa yang menjadi tuntutan mereka semuanya akan dipenuhi seperti apa yang dituntutkan Kepentingan para tenaga honorer itu yang diutamakan, Itu semua akan terpenuhi namun karena keterbatasan biaya pada saat ini semua akan kita adakan namun secara estafet,” ujar Huntoro.
Ditempat terpisat Kepala Desa Sring Jaha, Rusli mengatakan bahwa permasalahan ini sudah lama terjadi, sepertinya Untoro masih ingin bertahan, nah mungkin salah satunya menunggu rekomendasi dari dinas yang belum keluar. “Seyogianya dinas yang sudah mengetahui permasalahan segera menganti Huntoro, sehingga tidak sampai terjadi unjuk rasa seperti hari ini,” jelasnya.
Selamet-Andy