KAB. BANDUNG, — Pengelola Pabrik PT. Adetex Grup kini bisa bernafas lega menyusul diperbolehkannya membuang limbah ke sungai.
Hal itu terjadi karena limbah yang dikeluarkan sudah memenuhi standar IPAL yang tidak mengganggu lingkungan, terutama eksosistem sungai Citarum.
Menurut Dansektor 21 Satgas Citarum, Kol. Inf. Yusep Sudrajat, Rabu (9/1/2019) pihaknya memperbolehkan pabrik PT. Adetex Grup membuang lumbah ke sungai, setelah beberapa kali mengalami penutupan lubang pembuangan IPAL, karena dinilai belum memenuhi standar sampai pada akhirnya mengalami perbaikan, akhirnya pengolahan IPAL 3500 m3 inipun diperbolehkan membuang limbah ke sungai.
“Limbah di PT. Adetex pengolahannya sudah memenuhi parameter satgas sektor 21, air limbah jernih dan terdapat ikan yang hidup di kolam yang dialiri oleh limbah hasil pengolahan,” ujar Kol Yusep .
Yusep menegaskan pihaknya menerapkan standar, apabila limbah cair dari pabrik sudah jernih artinya tak ada lagi lumpur yang terbawa ke sungai, sementara ada ikan yang hidup menunjukkan limbah yang dibuang sudah aman bagi ekosistem sungai.
Sementara itu General Manager PT Adetex grup Sutisna mengatakan sebelum adanya program Citarum, pengolahan limbah hanya menggunakan metode biologi, sehingga limbah yang dikeluarkan masih mengandung warna.
Sejak program Citarum harum digulirkan dengan ada aturan selain COD dan BOD nya harus bagus juga air pembuangan di outlet harus bening, sehingga pihaknya terus mempelajari dengan mendatangkan beberapa konsultan dan juga berkomunikasi dengan Dansektor, maka pihak pabrik menerapkan sistem Chemical, resikonya biaya naik 50 % dari 200 menjadi 300 juta/bulan, bahkan diklaim sebelumnya sudah mengeluarkan biaya sekitar 1 milyar rupiah untuk penambahan instalasi pengolah limbah.
Lukman, Konsultan IPAL Adetex Group, menerangkan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya baik dari hasil visual atau parameter jauh berkurang. “Kita ada penambahan bahan kimia dan sistem filtrasi. Sebelumnya sistem yang ada itu sistem biologi, dari limbah lalu bak penampung, masuk biologi, baru buang. Sekarang bak penampung, masuk biologi, proses kimia fisika, baru buang”.
Elly