SUMEDANG,- Kepala Satker Tol Cisumdawu, Yusrizal Kurniawan mengatakan, seksi 1 dan 2 meliputi interchange Cileunyi Rancakalong, dan Rancakalong Sumedang ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Itu artinya sudah 90 persen pembangunan tol Cisumdawu pada akhir 2021 ini. Hal itu dikatakan Yusrizal usai menerima kunjungan Pansus Tol Cisumdawu dari DPRD Provinsi Jabar ke Jatinangor.
buy augmentin online https://yourcialisrx.com/dir/augmentin.html no prescription
“Karena ada perubahan anggaran di tahun 2021, tim Pansus DPRD Provinsi Jawa Barat mengunjungi lahan lahan kritis di Tol Cisumdawu. Maksud kritis ini adalah masih adanya permasalahan dalam hal pelepasan tanah dengan pemilik,” katanya.
Yusrizal menambahkan DPRD Provinsi Jabar meninjau sejauh mana progres pembangunan di seksi 1 dan 2. Termasuk menyerap permasalahan apa yang terjadi saat ini. Pihak DPRD pun didampingi BPN Provinsi dan BPN Kabupaten Sumedang untuk mengetahui masalah apa yang menyebabkan pemilik lahan enggan untuk dibongkar.
“Kalau dari segi pembangunan tidak ada masalah, tinggal masalah pembebasan lahan saja. Makanya kami undang pihak BPN juga biar clear masalahnya. Jika warga tetap menolak maka akan masuk pengadilan untuk di sidangkan,” ujarnya.
Seperti halnya di Desa Sirnamukya dan Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor masih ada sebagian warga yang menolak untuk dibongkar padahal proses pembebasan dan harga sesuai avraisal sudah ditentukan.
“Sebagian rumah ini masih bertahan dan masih menolak untuk diongkar. Apa alasannya adalah dikarenakan tinggal menunggu pembayaran oleh PPPK. Beberapa yang harus disesuaikan ini dalam tahap finalisasi dan validasi oleh tim BPN sehingga dalam waktu dekat ini mungkin bisa keluar,” katanya.
Tak hanya itu, sebagian yang menolak juga setelah proses musyawarah akan terdapat lahan lahan yang harus melalui proses eksekusi konsinyasi. (abas)