BANDUNG, — Politisi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Jabar, H Jajang Rohana mengungkapkan, penyerapan tenaga kerja lokal Jawa Barat dinilai masih rendah sehingga belum berdampak signifikan pada laju pertumbuhan ekonomi.
“Jabar itu penanaman modal asing itu selalu paling tinggi , tetapi tidak langsung berkorelasi dengan ketenagakerjaan,” ujar Jajang, Kamis (14/11/2024)
Selain itu, besarnya investasi asing di Jabar belum selaras dengan penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai realisasi investasi PMA dan PMDN di Jabar mencapai Rp210,6 triliun.
Realisasi investasi di Jawa Barat (Jabar) menjadi salah satu yang terbesar di Indononesia.
Hal itu harus menjadi hal yang diperhatikan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat.
Menurutnya, investasi yang masuk ke Jabar harus melalui penyaringan yang ketat dan disinkronkan dengan peningkatan daya serap tenaga kerja lokal.
“Masih perlu ada sinkronisasi agar bagaimana ini investasi masuk tenaga kerja bertambah, ekonomi meningkat. kalau tidak begitu sektor investasinya harus diperhatikan,” katanya. **