SUMEDANG,– Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D mengatakan, Alumni IPDN ditantang untuk memberikan manfaat bagi masyarakat serta dapat menjadi agent of change yang nantinya bisa mengubah working culture dilingkungan mereka mengabdi. Hal ini disampaikan Mengadri dihadapan wisudawan IPDN.
Sementara Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas La Ode Muhamad Alam Jaya, S.STP., M.Si dalam siaran persnya menyebutkan, Rektor IPDN, Dr. Hadi Prabowo, M.M tahun ini IPDN meluluskan 2.067 orang wisudawan yang terdiri atas lulusan Program Doktor Ilmu Pemerintahan (S3) sebanyak 37 orang, Program Magister Ilmu Pemerintahan (S2) sejumlah 38 orang dan Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan sebanyak 1.992 orang.
Ini merupakan tahun ketiga acara wisuda digelar tanpa mengundang orang tua maupun keluarga wisudawan. Hal ini dilakukan karena situasi masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Tahun ini, lulusan terbaik Program Doktor (S3) Ilmu Pemerintahan IPDN diraih oleh Dr. H. Sattar Taba, S.E., M.IP dengan IPK 3,83 sedangkan lulusan terbaik Program Magister (S2) Ilmu Pemerintahan diraih oleh Yasinta Dwi Lestari, S.STP., M.Tr.IP dengan IPK 3,83. Program Sarjana Terapan (D-IV) Ilmu Pemerintahan melahirkan M.Isyraqi Aufar Suseso, S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi D.I. Yogyakarta sebagai lulusan terbaik IPDN dengan IPK 3,916 serta berhak menerima penghargaan Kartika Astha Brata,” kata Hadi.
Pada kesempatan ini, Mendagri juga menyampaikan bahwa Kemendagri merasa bahagia karena IPDN berada dalam pembinaan dan dalam struktrur Kemendagri sehingga keberhasilan IPDN juga adalah keberhasilan dari Kemendagri. Ini juga menjadi kebahagian pemerintah dan seluruh masyarakat karena lahirnya para ilmuwan-ilmuwan di bidang ilmu pemerintahan yang akan dapat bermanfaat bagi jalannya pemerintahan kita dan pembangunan bangsa indonesia.
“Hari ini adalah babak akhir dari sekolah, tapi menjadi babak awal untuk menuju kehidupan menjadi seorang ASN yakni kehidupan panjang yang akan dijalani. Ada satu pepatah Inggris penting, A journey of a thousand miles must begin with a single step, artinya sepanjang apapun perjalanannya pasti selalu diawali dengan langkah pertama. Untuk itu siapkan diri untuk menghadapi kehidupan yang panjang itu,” tutur Mendagri.
Mendagri juga memberikan apresiasi kepada Rektor IPDN atas penanganan yang dilakukan dalam menghadapi pandemi Covid-19 di lingkungan IPDN.
“Di IPDN tidak terjadi ledakan transmisi, sehingga IPDN masih bisa menyelenggarakan kegiatan pembelajaran luring. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa,” tuturnya.
Tito juga berharap IPDN dapat terus berkembang ke arah yang lebih baik, terutama terkait keikutsertaan praja IPDN dalam mengikuti beasiswa LPDP.
“Ada 104 praja yang akan mengikuti seleksi lanjutan untuk memperoleh beasiswa LPDP, saya berharap mereka dapat berhasil mendapatkannya. Semoga juga Menteri Keuangan dan pihak-pihak terkait dapat memberikan kuota kepada lulusan IPDN untuk mendapatkan beasiswa LPDP ke luar negeri,” katanya.
Selain lulusan terbaik dari program doktor dan magister, program sarjana terapan pun menghasilkan 10 lulusan terbaik yakni M. Isyraqi Aufar Suseso, S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi D.I. Yogyakarta sebagai lulusan terbaik IPDN dengan IPK 3,916, Adelia Amanda S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Jawa Timur dengan IPK 3,915, Rasidin, S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Sulawesi Tenggara dengan IPK 3,910, Ursula Flavia Da Costa S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan IPK 3,892, A.Nur Chofifah S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Sulawesi Selatan dengan IPK3,883, Nadia Eunike Sasananaung S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Sulawesi Utara dengan IPK 3,875, Brigita Vivian Melinda S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Jawa Tengah dengan IPK 3,852, I Putu Adhi Suryanata S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Bali dengan IPK 3,845, Mila Dewanti S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Jawa Tengah dengan IPK 3,840, Muhammad Farkhan Fadhlurokhman S.Tr.IP asal pendaftaran Provinsi Jawa Tengah dengan IPK 3,807. (bn/bs)