BANDUNG, — Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat, asal daerah pemilihan Kabupaten Bandung, H Jajang Rohana memaparkan, desa wisata merupakan kelompok swadaya dan swakarsa masyarakat, yang dalam aktivitas sosialnya berupaya untuk meningkatkan pemahaman kepariwisataan, mewadahi peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan di wilayahnya.
Secara konseptual desa wisata merupakan komunitas atau masyarakat yang terdiri dari para penduduk suatu wilayah terbatas, yang bisa saling berinteraksi secara langsung dibawah sebuah pengelolaan dan memiliki kepedulian serta kesadaran untuk berperan bersama, sesuai ketrampilan dan kemampuan masing-masing.
Desa wisata dibentuk untuk memberdayakan masyarakat agar dapat berperan sebagai pelaku langsung dalam upaya meningkatkan kesiapan dan kepedulian dalam menyikapi potensi pariwisata atau lokasi daya tarik wisata di wilayah mereka.
Sehingga dapat berperan sebagai tuan rumah yang baik bagi para wisatawan yang berkunjung, serta memiliki kesadaran akan peluang dan kesiapan menangkap manfaat yang dapat dikembangkan dari kegiatan pariwisata, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Promosi Pariwisata Berbasis Digital
Tanpa menghilangkan kearifan lokal, dalam pengembangan pariwisata, secara spesifik perlu ditempuh upaya berupa percepatan pembangunan infrastruktur konektivitas dan infrastruktur pendukung pariwisata.
“Memperbaiki infrastruktur jalan dan yang terkait dengan moda transportasi lain, untuk mempermudah dan mempercepat akses ke tempat wisata, sangat penting dalam pengembangan pariwisata,” paparnya, Selasa (19/11/2024)
Selain itu, lanjut Jajang yang saat ini menjabat Ketua Komisi III DPRD Jabar, penyiapan SDM melalui sekolah pariwisata, peningkatan community involvement menuju community based tourism, seperti kampung wisata, juga tidak kalah penting.
Ditambahkannya, penyesuaian karakteristik dan kebutuhan para wisatawan dengan aktivitas kegiatan yang ada di spot-spot wisata, juga perlu dilakukan. Sehingga para wisatawan lebih betah berada di Jawa Barat.
“Perlunya peningkatan pada besaran promosi pariwisata, agar semakin banyak orang yang tahu terhadap keanekaragaman jenis pariwisata di Jawa Barat. Baik untuk wisatawan nusantara, maupun wisatawan mancanegara. Salah satunya dengan memanfaatkan media sosial,”papar politikus Partai Keadilan Sejahtera asal daerah pemilihan Kabupaten Bandung ini.
Ditambahkanya, selama ini beberapa aspek “aturan main” seperti tata kelola, payung hukum, regulasi dan juga social capital terkait dengan pariwisata di Jawa Barat masih belum tertata dengan baik.
“Dibutuhkan badan kordinasi pariwisata yang kuat di daerah. Sehingga antar pelaku yang memiliki keterkaitan dapat terintegrasi. Desa wisata bisa jadi sebuah konsep unggulan dalam pengembangan pariwisata Jawa Barat,” pungkasnya. **