BANDUNG – Managemen PT SBL berkomitmen tetap memberangkatkan jemaah untuk melaksanakan niat umrohnya. Komitmen ini dikemukakan pimpinan PT SBL, H. Aom Juang Wibowo SN kepada para wartawan secara terbuka.
Aom mengemukakan, komitmen ini tetap dilaksanakan demi kepercayaan masyarakat, khususnya para calon jemaah yang telah melunasi biayanya.
“Sebagai bukti komitmen kami, saya akan menjual semua asset yang saya miliki. Karena hal ini merupakan tanggung jawab kami dan demi tetap memelihara kepercayaan masyarakat,” tegas H. Aom, Kamis (1/2/2018)
Sebab, kata dia, sampai saat ini managemen SBL belum pernah mengecewakan para jamaah. Setiap jadwal waktu umrah SBL tetap mengumrohkan para jamaah.
Penjelasan H. Aom ini diperkuat salah seorang jamaah PT SBL, Joni. Dia mengatakan, hingga saat ini belum pernah ada jamaah yang dirugikan managemen SBL.
Ini, katanya, dibuktikan dengan keterbukaan H. Aom yang menjelaskan kepada masyarakat melalui keterangan pers. Hal ini berbeda dengan managemen FT jangankan menampakkan batang hidungnya, memberikan keterangan kepada wartawan saja tidak.
Baik Joni mau pun jemaah lainnya merasa kecewa dengan tindakan aparat Polda Jawa Barat yang menyita asset PT SBL, khususnya paspor para jamaah. “Bagaimana kami bisa menunaikan ibadah ke tanah suci jika paspor kami juga disita aparat Polda Jabar,” ujar salah seorang wanita calon jamaah haji dan umroh PT SBL.
Senada dengan Joni, dan jamaah lainnya, Forum Komunikasi Jamaah dan Mitra SBL (FKJM SBL) juga merasa kecewa dengan penyitaan asset SBL. Padahal, hingga saat ini PT SBL belum pernah mengecewakan jamaah. Setiap jadwal pemberangkatan ibadah ke tanah suci selalu tepat waktu.
Jika aparat Polda Jawa Barat mengatakan ada 12.000 orang jemaah terabaikan, itu bukan penipuan tetapi karena belum waktunya berangkat. Sebab jadwal yang telah ditetapkan adalah bulan Februari, Maret, April, Mei, Nopember dan Desember 2018, tegas keterangan pengurus FJKM SBL.
Walau pun kantor PT SBL diberi Police Line, namun perusahaan travel umroh dan haji ini tetap memberangkatkan jemaahnya.
Reporter: Elly Susanto