KOTIM,– Sungai mentawa yang membelah Kota Sampit dengan aliran air yang setiap saat bergemuruh, menunjukan riaknya air yang turun dari arah barat ke timur menuju Sei Mentaya dan membawanya ke arah laut. Begitu juga pada saat air pasang, akan berbalik arah sebaliknya.
Namun, jembatan yang ada dimuara Sei Mentawa yang dulu menggunakan konstruksi kayu ulin, kini sudah semakin tua, mununjukan rapuhnya dan tak kuat lagi menahan beban yang semangkin hari bertambah berat.

Ketika awak media bertanya-tanya kepada masyarakat, didapat keterangan bahwa jembatan sudah lapuk dimakan usia, sehingga sebenarnya membutuhkan renovasi atau perbaikan
“Sekian lama kami menanti, kapan konstruksi beton pada jembatan ini akan menjadi kenyataan, seperti jembatan lain di Kota Sampit dan Kotawaringin Timur,” katanya.
Ia mengaku sudah 30 tahun melihat jembatan ini tidak diperbaiki atau dirubah konstruksinya. Menurutnya jika jembatannya berubah menjadi beton akan serasa mimpi.
“Ini sudah tiga kali ganti bupati, dan sudah tiga kali ganti anggota dewan. Mereka hanya datang melihat-lihat jembatan saja, tanpa ada realisasi merubah jadi beton. Bahkan anggota dewan hanya bilang sudah menajukan dan akan dirapatkan di dewan, tapi nyatanya mana,” ujar warga yang meminta tidak ditulis namanya. (Sry)