SUMEDANG,– Untuk mengembangkan usahanya, para peternak sapi tidak perlu khawatir dalam permodalan dan pemasaran dengan hadirnya penjamin KUR peternakan kepada bank (avalist) dan pembeli hasil peternakan mereka (offtaker).
Peran avalist dan offtaker tersebut telah dilakukan oleh peternak sapi milenial M Dio Wicaksono yang telah berhasil mengembangkan budi daya sapi dengan mengkoordinir para peternak sapi di wilayahnya.
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara M. Dio Wicaksono bersama Bupati Sumedang dan pimpinan Bank bjb Cabang Sumedang, Selasa (4/1/2022), di Gedung Negara.
“Hampir 250 ekor Kang Dio mempunyai sapi. Tapi tidak berhenti untuk kepentingan pribadinya. Ia terus membantu masyarakat yang ingin beternak sapi dengan melatih dan menjadi penjamin ke bank sekaligus memasarkan produknya,” kata Bupati Dony Ahmad Munir.
Dengan demikian, lanjut Bupati, persoalan klasik seperti akses modal dan pasar bagi para peternak sudah bukan masalah lagi.
“Sudah ada 25 orang peternak yang dibantu sehingga mereka punya ternak, pekerjaan, penghasilan dan bisa mensejahterakan keluarganya,” ucap bupati.
Terkait permodalan, para peternak di bawah koordinasi Kang Dio dibantu untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) masing-masing Rp. 100 juta.
“Bayangkan 25 orang peternak ini diberikan modal per orangnya Rp. 100 juta. Artinya Rp. 2,5 milyar beredar di suatu kelompok peternak. Sekarang dikembangkan 10 peternak lagi dimana satu orang mendapat 5 ekor sapi atau senilai Rp. 100 juta,” ujarnya.
Tidak hanya diberi modal, lanjutnya, para peternak juga dilatih terkait pemeliharaan, pemberian pakan dan pengobatan ternak-ternaknya.
“Jadi ini hulu dan hilirnya difasilitasi. Tinggal memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Terbukti semakin banyak yang ngantre ke Kang Dio untuk dibantu dilatih,” tuturnya.
Bupati pun mengajak para milenial di Sumedang untuk bangkit bersama dan berkolaborasi dalam budi daya sapi dengan model yang dikembangkan Kang Dio.
“Rekan-rekan milenial yang senang untuk beternak bisa menghubungi Dinas Peternakan, nanti bisa dikomunikasikan dengan Kang Dio,” tutur Bupati.
Bupati pun bersyukur Sumedang menjadi tempat yang mendapat atensi khusus Kang Dio untuk mengembangkan budi daya sapi dengan cara uniknya.
“Tempatnya repesentatif di Tanjungsari, menjadi tujuan studi banding setiap peternak. Alhamdulilah saya telah berkunjung ke sana untuk melihat secara langsung,” katanya.
Dio Wicaksono merasa berasa bersyukur usahanya mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sumedang dan Bank bjb sehingga jumalah anggota kelompok ternaknya semakin bertambah.
“Dari cuman 5 orang sekarang hampir 25 orang. Dananya pun disalurkan oleh Bank bjb. Saya siap berkolaborasi dengan warga Sumedang untuk beternak. Sekarang bagian yang muda untuk berkarya melalui beternak,” ujarnya.
Pimpinan Bank bjb Cabang Sumedang Achmad Djuansjah berkomitmen siap membantu dalam pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sumedang diantaranya melalui akses permodalan peternak/petani.
“Kami Bank bjb bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Kang Dio selaku Offtaker turut serta dalam pembangunan di Sumedang. Insyaallah dalam waktu dekat, coba mendorong terus di sektor peternakan. Mudah-mudahan dengan izin Pak Bupati kami bisa menjalankan program ini,” ucapnya. (bas/hms)