SUMEDANG,– Pj. Bupati Sumedang, Yudia Ramli menghadiri kick-off Horticulture Development in Dry-Land Areas Project (HDDAP/Proyek Pengembangan Hortikultura di Kawasan Lahan Kering) di Hotel JW Marriot, Surabaya, Kamis (16/5/2024).
Proyek yang dilaksanakan pada 7 provinsi di 13 kabupaten tersebut terselenggara atas kerja sama Kementerian Pertanian Republik Indonesia dengan Asian Development Bank (ADB) dan International Fund for Agricultura Development (IFAD).
Acara tersebut ditandai dengan penandatangan naskah dukungan/kesanggupan dari kepala daerah lokasi proyek, offtaker (pihak pembeli) dan mitra perbankan serta pemaparan rencana induk HDDAP oleh lemabaga pelaksana Dirjen Holtikultura.
Yudia Ramli mengaku bersyukur karena Kabupaten Sumedang terpilih sebagai lokasi proyek tersebut dan menyatakan siap mengikutinya.
“Gayung bersambut. Setelah mendapatkan bantuan dari provinsi, kita akan lanjutkan dengan program ini. Kelompok tani dan koperasinya sudah siap, Sumedang lebih kepada pengembangan Gedong Gincu dan Cabai. Performance (kinerja)yang diharapkan Kementan RI itu harus takeable (siap diambil/dipasarkan),” katanya.
Pj Bupati mengatakan, di bulan November 2024 Mangga Gedong Gincu direncanakan akan diekspor sebanyak 50 ton, mengingat pasokan untuk permintaan tersebut dapat terpenuhi karena Gedong Gincu Sumedang tidak mengenal musim.
“Dengan proyek ini tidak ada musim. Sepanjang tahun bisa memenuhi, Satu hamparan, 3600 hektare.Tapi untuk menjaga pasokan terpenuhi kita kerja sama dengan kabupaten kota tetangga kita. Pertama kita dengan Kuningan, nanti Majalengka, Subang dan Indramayu supaya pasokan tidak terhambat,” ujarnya.
Yudia menambahkan, hal itu wujud komitmen Pemkab Sumedang untuk meningkatkan pendapatan petani. Apalagi sektor unggulan Kabupaten Sumedang ialah bidang pertanian.
“Melalui program ini, mudah mudahan ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani akan lebih meningkat,” pungkasnya.
Hadir mendampingi Pj. Bupati, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati, Kepala Bappppeda Agus Wahidin, dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sajidin. (hm/bn/bs)