SUMEDANG,– Kader Posyandu Kasih Ibu 2, di Dusun Serang, RT 01, RW 03, Desa Serang, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang menghasilkan kerajinan boneka dari limbah konveksi untuk menambah pendapatan bagi keluarga.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa Serang, Ely Walimah, saat produksi kerajinan boneka di Posyandu Kasih Ibu 2, Rabu (19/7/2023).
Ely mengatakan, awalnya ide pembuatan boneka muncul saat dirinya memiliki binaan konveksi. Bingung limbahnya mau dipakai apa, Ely kemudian bertemu dengan Ujang Amor, warga Desa Baginda, Kecamatan Sumedang Selatan, yang sudah merintis usaha kerajinan boneka sejak tahun ‘90 an.
“Saya meminta Ujang Amor untuk melatih kader posyandu yang ada di Desa Serang dan juga ibu-ibu yang ada di lingkungan Posyandu sebanyak 20 orang,” kata Ely Walimah, seperti diwartakan Tahu Ekspres.
Ia mengatakan, ibu-ibu mengikuti pra pelatihan selama 5 hari di Desa Cimuja, kemudian 2 hari di Desa Serang, Kecamatan Cimalaka.
“Alhamdulillah setelah dilakukan pelatihan minggu-minggu kemarin, hari ini ibu-ibu mulai produksi di Posyandu,” katanya.
Adapun boneka yang diproduksi, imbuh Ely, berupa boneka ukuran kecil, besar, ada juga ukuran sesuai pesanan. Sedangkan harganya, masih kata Ely, jika boneka ukuran kecil dijual Rp3.500 sampai dengan Rp5.000, ukuran besar Rp120.000 sampai Rp150.000.
Selain itu, harga jual juga tergantung kesulitan pembuatannya, karena masing-masing karakter boneka memiliki tingkat kesulitannya sendiri.
“Rencananya, Posyandu Kasih Ibu 2 menjadi pilot project yang nantinya seluruh Posyandu yang ada di Desa Serang akan melakukan hal yang sama untuk menambah pendapatan keluarga,” beber Ely.
Tujuannya, kata dia, kegiatan ini untuk meningkatkan ekonomi perempuan di dalam keluarga.
“Kader penggeraknya adalah kader posyandu. Insha Allah support dari pemerintahan desa rencananya akan dikasih satu mesin jahit dari anggaran perubahan tahun 2023,” sebut Ely.
Di tempat sama, salah satu Kader Posyandu Kasih Ibu 2, Dwi Nurhayati, menyambut baik kegiatan yang bisa mengisi waktu luang ibu-ibu ini.
“Jadi motivasi buat ibu-ibu. Jadi semangat. Ada kegiatan dan bisa menambah penghasilan mandiri,” ujarnya. (Abas)