CIMAHI – Progres program Citarum Harum juga diapresiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi karena dalam kurun 2 tahun telah banyak kemajuan. Air Citarum tidak hitam pekat dan berbau. Sekarang ini sudah terlihat jernih, tidak ada lagi sampah di bantaran dan aliran Citarum.
Kepala DLH Kota Cimahi, M. Ronny mengatakan, bukti kemajuan program Citarum Harum dapat dinilai dari mutu air Citarum saat ini seperti yang dikemukakan warga dan Bu Lurah Utama Cimahi Selatan.
“Dulu, kata Bu Lurah Utama, penderita stunting di Kota Cimahi mencapai 9% akibat menurunnya mutu air tanah karena terkontaminasi pencemaran di aliran sungai yang sudah bertahun-tahun, ” ujar M. Ronny, Senin (14/1/20).
Selain peninjauan di PT. Alenatex di Jl. M. Toha untuk mengecek program pembangunan IPAL juga meninjau pabrik lain penghasil limbah cair di Cimahi Selatan.
Dansektor 21 yang disertai Kadis LH, Ketua Citarum Institut Eki Barokah, Camat Cimahi Selatan Tuti Hastianti meninjau IPAL di PT Trisulatex, PT Pangjaya Mulia, PT. CGN dan PT. Kamarga Kurnia. Di sini, Dansektor menerangkan, keempat perusahaan itu mewakili industri yang ada di Kota Cimahi yang rata-rata telah melaksanakan pengelolaan IPALnya dengan baik.
Dansektor mempersilahkan awak media menulis yang baik dan yang kurang baik akan ditingkatkan dan pengawasan di lapangan.
Sebelum mengakhiri acara, Dansektor 21 memberikan penghargaan dan apresiasi secara simbolik kepada Kadis LH Cimahi mewakili Pemda Kota Cimahi, Mulyono mewakili perusahaan, Tuti Hastiani, Camat Selatan dan Edison perwakilan Jurnalis Peduli Citarum Harum. Sedangkan sambutan perwakilan dari jurnalis peliput Citarum Harum diwakili Stanley Teguh dari media Sorot Indonesia.*
Elly Susanto
.