SUMEDANG,– Rombongan bus pariwisata yang mengalami peristiwa kecelakaan di Jalan Raya Ciijuk Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya bukanlah acara kedinasan SDN Sayang.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kabupaten Sumedang, Agus Wahidin ketika menyambangi kediaman keluarga korban di Rancaekek, Sabtu (25/6).
“Rombongan guru SDN Sayang yang naik bus wisata dipastikan bukanlah acara kedinasan sekolah, tetapi itu adalah acara keluarga atau family gathering,” ujarnya.
Dikatakan Agus, dari 57 orang penumpang bus tersebut terdapat 14 orang guru aktif SDN Sayang, Jatinangor.
“Satu di antaranya yang meninggal dunia, yaitu ibu Hj.
buy stromectol online https://paigehathaway.com/wp-content/themes/seotheme/inc/widgets/php/stromectol.html no prescription
Esih Sukaesih (59) dan suaminya bapak Olih Komarudin (64) yang telah dikebumikan di kampung halamannya di Kawali Ciamis,” kata Agus.
Disebutkan Agus, rombongan tersebut terdiri dari 38 warga Sumedang, 15 warga Bandung dan 4 warga Majalengka.
“Semua korban musibah tersebut saat ini telah tertangani. Semoga yg meninggal dunia husnul khotimah, yang luka luka semoga segera Alloh sembuhkan, keluarga yg berduka Alloh beri kekuatan, ketabahan dan kesabaran,” kata Agus.
Sebagai informasi, kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Ciinjuk, Rajapolah Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022) sekitar pukul 01.00. dini hari.
Bus pariwisata CPU yang membawa keluarga besar SD Negeri Sayang datang dari Sumedang dengan tujuan Pangandaran, dimana mobil bus yang ditumpangi masuk ke jurang kedalaman kurang lebih 25 meter di Jalan Raya Ciinjuk, Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.
Diduga kecelakaan terjadi akibat kelalaian supir bus pariwisata City Trans Utama (CTU) yang mengendarai bus dengan kecepatan tinggi sehingga bus mengalami lepas kendali dan mengakibatkan bus masuk jurang.
Akibat insiden ini, 4 orang meninggal dunia, 12 orang luka berat, 41 luka sedang dan ringan.
Sedangkan bus pariwisata CPU mengalami rusak berat dan untuk sementara belum dapat dievakuasi. (abs)