KAB. BANDUNG,– Bupati Bandung, Dadang Supriatna menyantuni puluhan anak pada kegiatan rutin Jumat Keliling (Jumling) ke 97, di Masjid Jami Al-Islah, Desa Tanjungwangi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jumat (7/6).
Para anak yatim terlihat begitu sumringan menerima santunan dari bupati yang karib disapa Kang DS, dengan didampingi Camat Pacet Asep Susanto.
Kang DS mengatakan, santunan yang diberikan merupakan bentuk perhatian dan kasih sayang kepada generasi masa depan. Selain itu, santunan juga sebagai bentuk hadirnya pemerintah di tengah masyarakat.
“Jumling ini bagian dari silaturahmi pemerintah dengan masyarakat, khususnya hari ini di Desa Tanjungwangi, Kecamatan Pacet,” katanya.
Selain itu, imbuh Kang DS, kehadirannya juga untuk menyampaikan informasi terkait program kerja Bupati Bandung selama tiga tahun menjabat.
“Selama tiga tahun saya menjadi Bupati Bandung, di antaranya sudah meluncurkan program insentif guru ngaji dengan sasaran 17.000 ustadz dan ustadzah di Kabupaten Bandung,” katanya.
Adapun anggaran program guru ngaji, masih kata Kang DS, Pemkab Bandung menganggarkan Rp109 miliar per tahun.
“Setiap guru ngaji mendapatkan insentif Rp 350.000 per bulan, ditambah BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
“Saat meninggal dunia, ahli warisnya mendapatkan santunan Rp42 juta. Jika keanggotaannya sudah tiga tahun berturut-turut, ahli warisnya mendapatkan beasiswa sebesar Rp 174 juta untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” tuturnya.
Ia menyebutkan, di Kecamatan Pacet sudah sekitar 1.500 guru ngaji yang sudah terakomodir.
“Para ustadz dan ustadzah yang belum terakomodir untuk dicatat dan diusulkan oleh pak camat,” ujarnya.
Menurut Kang DS, peran guru ngaji sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), yaitu anak-anak berkarakter dan berakhlakul karimah.
“Sebelum ada program guru ngaji, anak-anak yang bisa membaca Al-Qur’an itu sekitar 15 persen. Saat ini sudah mencapai 80 persen anak-anak sudah bisa baca Al-Qur’an,” katanya.
Tak hanya itu, guna mencerdaskan generasi penerus bangsa, Kang DS juga telah menggulirkan program Besti atau Beasiswa Ti Bupati.
“Program Besti ini untuk anak-anak berprestasi. Minimal syaratnya hafal atau hafidz Al-Qur’an 1 juz. Pada tahun 2022 sebanyak 80 orang, tahun 2023 sebanyak 125 orang dan tahun 2024 ini sebanyak 250 orang dan tahun 2025 direncanakan 500 orang calon mahasiswa,” urainya.
Kang DS yang juga disebut Bupati Bedas mengatakan, program Besti ini terkait dengan persiapan menghadapi Indonesia Emas tahun 2045.
“Kita berharap para penerima manfaat program Besti itu menjadi pemimpin masa depan,” harapnya.
Kang DS pun mensosialisasikan capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bandung sebesar Rp 1,3 triliun, sebelumnya Rp 960 miliar. Begitu juga capaian peningkatan APBD Kabupaten Bandung mencapai Rp 7,4 triliun, sebelumnya Rp 4,6 triliun.
Kang DS juga menybeutkan jika Pemkab Bandung sudah memberikan hibah puluhan miliar untuk para petani di Kabupaten Bandung. Pemerintah memberikan perhatian kepada para petani karena peranan petani sangat luar biasa.
“Pakaian yang dipakai oleh kita sehari-hari hasil dari para petani. Untuk itu, sekitar 87.000 petani di Kabupaten Bandung akan mendapatkan hibah,” ujarnya.
Kang DS berharap masyarakat memanfaatkan kehadiran Rumah Sakit Umum Desa (RSUD) Bedas di Kecamatan Kertasari.
“Hadirnya rumah sakit di Kertasari untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” tandasnya. (Abah Abadi/Forwaci)