SUMEDANG,– Penancapan kapak oleh Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Sumedang, H Erwan Setiawan menandai dibukanya Kursus Mahir Dasar (KMD) bagi para Kepala SLTP se-Kabupaten Sumedang di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Minggu Sore (24/7).
KMD digelar dari tanggal 24- 30 Juli 2022 dan diikuti sebanyak 80 peserta yang merupakan para Kepala SLTP selaku Pembina Pramuka di Gugus Depan.
Ketua Panitia Pelaksana KMD Edeng Sutarya mengatakan, latar belakang dilaksanakan KMD Tahun 2022 ialah perlunya pendidikan non formal kepramukaan di sekolah diintesifkan dan diefektifkan kembali.
“Terwujudnya efeksitifitas kepramukaan membutuhkan Ketua Mabigus yang handal dalam manajerial dan pendidikan kepramukakaan. Untuk itu, digelarlah KMD ini,” ucapnya.
Dikatakan, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang bekerja sama dengan Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Sumedang serta MKKS SMP melaksanakan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.
“KMD ini diikuti Kepala SMP negeri dan swasta se-Kabupaten Sumedang dimana mereka dilatih untuk dapat menjadi seorang yang kreatif, disiplin dan bertanggung jawab,” kata Edeng.
Edeng menerangkan, KMD bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme kepala sekolah selaku Ketua Mabigus, membina dan mengembangkan mental, fisik, intelektual, emosional dan sosial sesuai dengan golongannya.
“Para Pembina Pramuka diharapkan mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, menerapkan sistem among dan prinsip dasar dalam hidup bermasyarakat sehingga Ketua Mabigus mampu menjadi panutan,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Sumedang Agus Wahidin dalam sambutannya mengatakan, mulai sore hari ini Mabigus akan bertambah ilmu pengetahuan, wawasan dan lainnya tentang kepramukaan.
“Perlu saya garis bawahi bahwa inilah salah satu hakikat Merdeka Belajar. Jadi semua keluarga besar Dinas Pendidikan mau tidak mau harus meluangka waktu, tenaga, pikiran dan kosentrasi, setidaknya sepertiganya, berarti 33 persen untuk memberikan pengalaman baru yang berharga bagi peserta didik,” ucapnya.
Dikatakan, KMD juga dilaksanakan dalam rangka pembentukan profil pelajar Pancasila yang beriman, bertaqwa, berkepribadian, mandiri sebagaimana Dasa Darma.
“Semua dari Dasa Darma dan juga bagaimana cara kita memberikan sesuatu kepada anak. Karena kita semua akan berhijrah dari yang semula hanya konsentrasi nyaris 90 persen di kelas menjadi berbagi waktu, tenaga dan kesempatan serta pengalaman baru kepada anak-anak anak di luar kelas, diantaranya melalui kegiatan kepanduan,” katanya.
Wakil Bupati Sumedang selaku Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Sumedang H Erwan Setiawan berharap dengan adannya kegiatan KMD, para Pembina Pramuka lebih paham lagi dalam mendidik para Penggalang di sekolahnya masing-masing.
“Oleh sebab itu, guna mencetak kader yang benar-benar berkualitas dan mampu mendukung tercapainya tujuan Gerakan Pramuka, KMD ini saya nilai sangat tepat,” ujarnya.
Menurutnya, semua dilakukan dalam rangka memberikan bekal, pengalaman bagi para kepala sekolah selaku Pembina Gugus Depan di sekolahnya masing-masing.
“Serta guna menanamkan pemahaman tentang Gerakan Pramuka sebagai upaya mempersiapkan implementasi kurikulum Merdeka Belajar,” ucapnya.
Menurutnya, Kepramukaan menjadi bagian dari proses pembelajaran di satuan pendidikan sehingga perlu adanya muatan-muatan yang akan menjadi konten pokok di dalam kepramukaan di sekolah.
“Maka dari itu, teruslah berinovasi dan beradaptasi namun tetap meyesuaikan dengan kondisi dan lingkungan sekolah masing-masing agar kegiatan kepramukaan menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi peserta didik,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan Wabup, pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian dan kecakapan hidup melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
“Inilah yang menjadi spirit mengapa pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakulikuler wajib di sekolah. Saya mengimbau agar semua satuan pendidikan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ke Pramukaan khususnya bagi SMP yang masih belum memberlakukan Pramuka sebagai ekstrakulikuler wajib,” ujarnya.
Wabup mengimbau kepada para kepala SMP seluruh Kabupaten Sumedang agar dimulai saat ini wajib ekstrakulikuler Pramuka di sekolahnya masing-masing.
“Saya berharap bukan hanya sekedar wajib. Tetapi harus aktif berlakukan reward and punishment. Yang berprestasi berikan reward, tetapi bila Pramukanya tidak ada kegiatan, kita punishment,” tuturnya.
Terakhir wabup berpesan agar para peserta mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya sampai selesai.
“Kalau ada hal yang dirasa urgent, bicarakan dengan panitia. Tapi jangan mencari alasan Harus betul-betul kegiatan ini menjadi pioritas. Harus menjadi contoh teladan buat anak-anak kita,” pesannya. (bn/hms)