SUMEDANG,- Sebelum mentari terbit di ufuk timur, mereka sudah mempersiapkan diri dan barang-barang yang dianggap penting untuk dibawa.
Niat para buruh meninggalkan perantauan ini, semakin bulat dengan keyakinan akan terwujud ketika sang surya mulai menampakan diri.
Pagi itu, sekitar pukul 7.00 WIB, kendaraan yang akan mengantar buruh ke kampung halaman masing-masing telah tiba. Dua wajah menggambarkan antara sedih meninggalkan tempat perantauan dan bahagia akan bertemu sanak saudara mulai terpancar.
“Doakan kami semoga selamat sampai tujuan. Sedih meninggalkan tempat kami mengucurkan keringat di sini, tapi kami juga bahagia bisa kumpul dengan keluarga di kampung,” kata salah seorang buruh laki-laki berperawakan tegap saat dimintai pesan dan kesan tentang mudik bareng ini.
Sebelumnya, ada sosok polisi yang sedari pagi setia memantau rencana keberangkatan para buruh. Dia mondar mandir memastikan kondisi para buruh siap melakukan perjalanan jauh. Dia juga tak lelah mengelilingi bus berwarna putih untuk mengecek kondisinya laik untuk mengantar para buruh itu.
Sosok polisi ini adalah Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo. Di tengah kesibukannya sebagai orang nomor satu di Kepolisian Sumedang, Hartoyo bertutur tak ingin lantas lepas dari motto polri: Mengayomi, Melindungi dan Melayani.
“Saya senang bisa berbaur dengan saudara kita ini. Kebetulan agenda pagi ini, saya melapas ratusan buruh PT. Kahatex yang berada di jalan raya Bandung-Garut KM 23, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar). Mudik bareng ini diinisiasi oleh organisasi buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dengan menggunakan sejumlah armada bus Pariwisata,” katanya.
Sembari menyalami dan mendoakan satu persatu para buruh yang mulai naik ke dalam bus, Hartoyo tak hentinya menebar senyuman.
“Semoga selamat sampai tujuan ya. Hati-hati di jalan. Dan mohon maaf lahir batin,” demikian kalimat yang terus diulang Kapolres Sumedang untuk mengantar keberangkatan para buruh.
Bendera tak terlalu besar berwarna biru lantas mengakhiri pertemuan kapolres dengan para buruh waktu itu. Saat bendera dikibarkan bus pengangkut buruh meninggalkan lokasi. Dan kapolres masih saja menebar senyum serta melambaikan tangan saat bus mulai beranjak pergi.
Hartoyo pun menghampiri sejumlah awak media yang sedari tadi siap mewawancarainya. Hartoyo mengatakan, ratusan pemudik tersebut akan menuju beberapa kota tujuan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sehingga, pada H-6 lebaran 2019, diprediksi akan mengalami peningkatan volume kendaraan, mengingat hari ini sudah dimulai cuti bersama bagi karyawan atau buruh di sejumlah perusahaan swasta yang ada di Sumedang Jabar.
“Tadi saya minta sopir bus angkutan agar tetap mengutamakan keselamatan di perjalanan. Jangan sampai ugal-ugalan di jalan, itu tidak boleh berbahaya bagi keselamatan jiwa,” pungkas Hartoyo.
Di tempat yang sama, Ketua SPSI PT. Kahatex, Jayadi Prasetya menyatakan, tak kurang dari 35.000 karyawan PT. Kahatex yang libur pada momentum lebaran 2019 ini.
“Buruh yang melaksanakan mudik bareng hanya sekitar 200 orang lebih, karena buruh lain banyak yang mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum,” terangnya.
Menurut Jayadi, buruh akan kembali bekerja pada (11/6/2019) nanti.
“Kegiatan mudik bareng ini seolah jadi rutinitas tahunan bagi buruh, sudah menjadi agenda rutinan. Kami pun mengapresiasi pihak kepolisian khususnya Kapolres Sumedang yang telah memberikan perhatian terhadap buruh dengan melepas langsung keberangkatan para buruh ke kampung halamannya,” katanya.
Ia pun berdoa selama perjalan mudik tetap aman lancar dan selamat sampai tujuan.
buy fluoxetine online www.mobleymd.com/wp-content/languages/new/fluoxetine.html no prescription
Abas