BANDUNG,– Kasus dugaan mafia tanah menyeret salah satu oknum yang diduga merupakan kepala desa di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Hal tersebut disampaikan H. Ace Hilman, tokoh masyarakat Cileunyi, di Mapolda Jabar, Rabu (27/12/2023).
Kuasa hukum dari SKI PATROLI bersama advokat Galih Faisal SH., MH., menerangkan, pihaknya kini mendampingi 3 orang klien korban penerbitan AJB palsu oknum kades.
Galih Faizal mengatakan, oknum kades berinisial EJ saat ini telah diamankan pihak kepolisian dengan dugaan melanggar Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan dokumen tanah dan Pasal 385 KUHP tentang penyerobotan tanah.
“Saya mendampingi 3 orang klien, di antaranya A beserta istri dan satu lagi ibu A (76). Mereka menjadi korban atas dugaan tandatangan dan cap jempol yang dipalsukan,” kata Galih, putra daerah asal Rancaekek dan berdomisili di Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi.
Menurut Galih, hal itu diketahui saat korban diminta untuk menandatangani surat, yang mana korban saat itu tidak mengerti karena korban buta huruf.
“Ternyata tandatangannya ada dalam 4 akta jual beli yang bukan tanah milik ibu A. Berdasarkan hal tersebut, saya selaku kuasa hukum dari ke 3 klien ini melaporkan dugaan tindak pidana yang dilakukan salah satu oknum kades ke Polda Jabar,” tutupnya.
Sementara itu, Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol. Surawan saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian tersebut. Saat ini tersangka sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.
“Saat ini pelaku sudah kami amankan dengan dugaan telah melanggar Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan tanah dan Pasal 385 KUHP tentang penyerobotan tanah dengan ancaman pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun,” tandasnya. (yad)