TASIKMALAYA,– Dugaan oknum perangkat Desa Singasari, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya berinisial DN (janda) yang melahirkan anak tanpa ayah, terus menjadi polemik di masyarakat.
Bukan tanpa sebab, selain dinilai bisa menjadi preseden buruk bagi desa, DN juga disebut-sebut wanita tega karena menelantarkan bayinya yang kini telah meninggal dunia.
Warga berinisial AA mengaku geram dengan ulah DN. Menurut AA, DN telah “mengotori” nama baik Desa Singasari dan bahkan Kecamatan Taraju, mengingat kasus DN ini menjadi viral.
“Harus ada tindakan tegas. Kalau seperti ini, seolah-olah ada pembiaran dari pihak desa dan Kecamatan Taraju atas ulah DN. Saya selaku warga Desa Singasari meminta kepada kades atau pun pihak kecamatan segera mengambil tindakan, DN segera diberhentikan, dikeluarkan dari desa atau DN mengundurkan diri dari desa. Sebab ini aib. Masa seorang pelayan masyarakat moralnya seperti itu,” ujar AA, di Singasari, Kamis (30/11).
Terkait kasus DN tersebut, AA menyebutkan, saat ini di Desa Singasari muncul dua kubu antara pro dan kontra DN.
“Meski begitu DN sendiri tidak tahu malu, kenapa tidak mau mundur dari pekerjaannya sebagai perangkat desa yang sudah mencoreng nama baik desa. Saya juga menyoroti sikap Kepala Desa (Kades) Singasari yang tidak ada ketegasan untuk memberhentikan DN. Ada apa sih sebenarnya dengan kades,” ujarnya, setengah bertanya.
Tidak hanya itu, DN juga menduga, kemungkinan para tokoh yang ada di Desa Singasari hanya bisa diam lantaran telah menerima program dari anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya Fraksi PKB, yang notabene memiliki kedekatan dengan DN.
AA juga menyinggung BPD Singasari yang diam, tidak cepat tanggap, seolah tidak ada permasalahan.
“Saya sebagai warga Singasari malu. Apalagi di Singasari kumpulnya para tokoh agama se Kecamatan Taraju, tapi kenapa masalah ini seolah didiamkan saja,” kata AA.
“Saya juga malu dengan kelakuan bejatnya DN terlebih di Singasari tempat kumpulnya para tokoh pemuka agama se Kecamatan Taraju. Kenapa masalah ini didiamkan saja, seolah mereka yang berkepentingan pada tutup mata dan telinga,” ujar AA dengan nada kesal.
Saat disinggung siapa bapak biologis bayi yang dilahirkan DN, AA mengatakan jika masalah itu tidak jelas.
“Adapun DN yang mengaku punya suami siri, saya tahu persis kalau DN sudah lama bercerai dengan suami sirinya beberapa tahun ke belakang. Dan sekarang muncul ada pengakuan dari DN, bahwa DN sudah nikah siri, itu hanya akal-akalan saja,” katanya.
“Kemungkinan dibelakang DN ada orang yang sangat berpengaruh, akhirnya mereka pun mengatur strategi agar permasalahan ini cukup sampai di sini saja, sehingga mereka yang pro terhadap DN bisa menutup akses munculnya bapak biologis bayi tersebut,” tambah AA, menandaskan. (hrw/dni)