TASIKMALAYA,– Terkait kasus oknum perangkat Desa Singasari, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya yang berstatus sebagai janda dan melahirkan seorang bayi, kini muncul dua sosok lelaki diduga sebagai ayah dari bayi tersebut.
Kedua nama laki-laki yang terseret dalam kasus tersebut ialah berinisial SH dan SP. Menurut keterangan narasumber berinisial TW, bahwa ayah biologis bayi yang dilahirkan oknum perangkat Desa Singasari berinisial DM, selain SH ada juga inisial SP. Namun atas kejadian kasus tersebut, yang santer dibicarakan masyarakat kini seolah dibuat bungkam oleh SP.
“Sebetulnya kejadian ini banyak masyarakat yang lebih tahu daripada dirinya, namun mereka seolah dibuat bungkam agar kasus ini tidak terendus oleh masyarakat luas,” ujar TW, Kamis (13/12/2023).
Secara terpisah, seorang warga berinisial LI saat ditemui di Kecamatan Taraju membenarkan bahwa yang santer dibicarakan masyarakat Desa Singasari, adalah DM, oknum perangkat desa berstatus janda namun melahirkan bayi prematur hingga sang bayi meninggal dunia.
“Saya pun seolah tidak percaya adanya kejadian ini. Namun saya bersama yang lainnya tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa mengelus dada. Semoga saja permasalahan ini cepat terselesaikan,” kata LI.
LG, warga Taraju lainnya ikut angkat bicara. Ia mengaku sempat mengetahui, dulu DM pernah didatangi oleh istri SH.
“Pada saat itu DM ketahuan selingkuh dengan SH. Jadi perselingkuhan antara DM dengan SH sudah tercium oleh istri SH, sehingga DM pun diserobot istri syah SH,” ungkap LG.
Sementara itu, SH menepis tuduhan tersebut. Menurutnya itu hanya mengada-ada atau fitnah yang sengaja ingin merusak reputasi dan nama baiknya.
“Saya tegaskan lagi, itu fitnah karena situasi saat ini masa-masa menjelang pileg,” ujarnya, kepada wartawan.
“Jelas itu hanya isu masalah politik dan ada kecemburuan sosial dari pihak lain. Masalah melahirkan, tidak ada delik pidana. Jadi ada motif tertentu. Saya berpedoman kepada surat An’Nur, pihak yang difitnah adalah orang yang sangat beruntung,” tambahnya.
“Dilihat dari peristiwa DM melahirkan bayi, kan tidak ada delik pidananya. Kenapa kok dikait-kaitkan dengan saya. Yang jelas tudingan seperti itu ingin memfitnah saya dalam suasana seperti sekarang ini,” beber SH.
Sementara saat ditemui, SP pun sama menyangkal tudingan yang dituduhkan kepada dirinya. Ia mengaku tidak merasa melakukan apa yang dituduhkan kepada dirinya.
“Masa saya selaku tokoh masyarakat tega berbuat seperti itu. Jika harus jujur, sebetulnya semenjak ramainya kasus ini, saya sudah mencurigai salah satu perangkat desa. Sebab dulu pernah terjadi perselingkuhan antara DM dan staf desa yang masih satu kantor. Mereka pun pernah diberikan sanksi dan teguran,” papar SP.
Saat disinggung siapa oknum perangkat desa yang diduga pernah selingkuh dengan DM, SP tidak mau menyebutkan nama perangkat desa tersbeut.
“Kalau saya terlibat dalam kasus ini, enggak usah repot-repot, dari kemarin saya pernah bilang ke media, kawal sampai tuntas kasus tersebut,” pungkas SP. (dni)