BANDUNG, — Peristiwa bencana alam senantiasa datang tiba-tiba terhadap suatu daerah,untuk itu manjemen ke siap siagaan bencana perlu disikapi dengan cepat dan tuntas.
Dalam rangka mempelajari koordinasi terkait Regulasi Pasca Bencana dan Kurikulum Tanggap Bencana, 12 orang dari 19 anggota Komisi V DPRD Provinsi Banten melakukan kunjungan kerja ke Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat jalan Diponegoro no 27 kota Bandung. Senin (7/1/2019).
Pimpinan rombongan yang juga Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Banten Dedi Junaedi mengatakan,”Jawa Barat dinilai lebih berpengalaman dalam tanggap darurat kebencanaan,tuturnya.
Lebih lanjut dikatakannya,intinya kita belajar tentang tanggap darurat di Jawa Barat dan mengetahui kebencanaan tanggap darurat. Pengalaman tanggap darurat di Jawa Barat untuk diimplementasikan di Provinsi Banten,jelasnya,
Kunjungan Dewan Banten ini diterima oleh anggota Komisi V DPRD Jabar, H.Sahromi dan Maman Abdurachman serta (Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD)Jawa barat dan Dinsos Jawa Barat di Ruang Rapat Komisi V DPRD Jabar.
Dikatakan Sahromi. Provinisi Jabar jelas lebih berpengalaman karena bencana nya sering terjadi di Jabar, dibandingkan Banten. contohnya bencana Tsunami di Pangandaran, Bencana Lonsor di Sukabumi, serta di daerah kab/kota di Jawa Barat yang pernah terjadi bencana.
Ditambahkannya,tadi kita beritahukan tentang pengganggaran mengenai Pelatihan Gladi kebencanaan di Kab/Kota di Jawa Barat,agar masyarakat tidak tersentak atau kaget jika terjadi bencana, bagaimana kita kerjasama dengam BMKG untuk menginformasikan kepada masyarakat untuk memprediksi cuaca.” pungkasnya. *Red