SUMEDANG,- Abah Entuk (55 tahun), warga Kampung Sukamulya, Desa Ciptasari, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang merasa terganggu dengan aktivitas truk pengangkut tanah galian dari Proyek Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan).
Pasalnya, jalan di depan rumah Bah Entuk menjadi berlubang, bahkan jalan aspal ‘menggunung’ di depan rumahnya.
“Kami hari ini memperbaiki jalan yang rusak akibat dilintasi truk besar yang mengangkut tanah. Aspal jalan nasional ini sampai berlubang, aspalnya menggunduk di depan rumah saya. Saya sering jatuh akibat kerusakan ini,” kata Bah Entuk saat bersama warga lain membenahi gundukan aspal, Senin (25/3/2019).
Bah Entuk mengaku sangat terganggu dengan kondisi jalan ini. Namun dia bingung harus kepada siapa menyampaikan keluhannya ini.
“Saya hanya bisa merapihkan gundukan aspal di depan rumah dengan meminta babtuan warga. Dan lubang-lubang yang ada di depan jalan kita tutup,” ujarnya.
Ia mengaku sering terjatuh hingga kaki terkilir akibat kerusakan jalan ini. Apalagi, kata Bah Entuk, kerusakan tepat di depan pagar rumahnya.
“Ya kita lalukan sebisa-bisa saja. Minimal saya dan warga lain tidak jatuh saat melewati jalan di depan rumah saya. Terlebih di malam hari, gundukan aspal seperti polisi tidur yang tidak terlihat. Jadi kami sering terganggu,” pungkasnya.
T2n