JAKARTA,– Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri ATR/Kepala BPN RI didampingi Komisaris Pupuk Kaltim, Utje Gustaf Patty melakukan kunjunga kerja ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (31/1).
Selain jajaran Kementerian ATR/BPN dan Komisaris Pupuk Kaltim, Utje Gustaf Patty yang juga Ketua Umum Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP), ikut serta juga Pimpinan Cabang BRI Banyuwangi Sari Wahono, Pimpinan BNI Banyuwangi Sarwoko, Pimpinan Bank Jatim Banyuwangi Sasiyono, serta Kepala BPKAD Banyuwangi Cahyanto Hendri Wahyudi.
“Kami melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi dan melakukan sejumlah pertemuan dengan para stakeholder. Kami membahas tentang co-partnership antara PT Kaltim, ATR BPN RI, Pemerintah Daerah dan Lembaga perbankan untuk mensukseskan Program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) di Bayuwangi, sehingga petani padi di kabupaten ini memiliki akses pemodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR),” ungkap Staf Khusus Menteri ATR/Kepala BPN RI, Dr. M Adli Abdullah didampingi Tenaga Ahli Menteri ATR/Kepala BPN, Hermawan, dalam siaran persnya.
Menurut Adli Abdullah, Kementerian ATR/BPN RI, akan berperan menjadi menjadi fasilitator dengan pihak, terutama perbankan, Pupuk Kaltim dan Pemerintah Daerah agar aset tanah yang dimiliki petani bisa diberdayakan dan punya akses modal melalui program Makmur yang sedang dikembangkan oleh pupuk Kaltim dan ini bagian dari program Gugus Tugas Reforma Agraria ATR/BPN.
Sementara Kepala Kantor Pertanahan ATR/BPN Kabupaten Banyuwangi Budiono, sebagai Ketua Harian Gugus Tugas Reforma Agraria di Banyuwangi akan menjadi motor program ini.
Sementara Komisaris Pupuk Kaltim pada kesempatan yang sama menyebutkan akan mendukung program kementerian ATR/BPN RI.
“Ini program lintas sektor, semua pihak punya peranannya masing-masing. Kami siap mendukung dan berperan aktif bagi kesejahteraan petani di Indonesia, kami berharap program Makmur ini dapat menjadi motor peningkatan kesejahteraan masyarakat ini dari ujung timur Pulau Jawa, Kabupaten Banyuwangi harus menjadi contoh yang baik dengan semua potensinya untuk Kabupaten lain di Indonesia. Harapankami, pilot projeck ini dapat di replikasi untuk seluruh Indonesia,” kata Utje Gustaf Patty, Komisaris Pupuk Kaltim.
Dalam kesempatan tersebut, para pimpinan perbankkan yang hadir telah bersedia untuk mengucurkan kredit kepada masyarakat peserta program Makmur ini, tentu atas dukungan juga dari Pemerintah Daerah Banyuwangi, yang telah menyiapkan sarana infrastruktur untuk kelancaran program ini.
Program Makmur adalah program pemberdayaan masyarakat, sebagai upaya Pupuk Kaltim bersama induk usahanya, PT Pupuk Indonesia, untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mendorong kesejahteraan petani melalui sinergi BUMN dengan memfasilitasi beragam kemudahan.
Fasilitas mencakup penyediaan agraria input seperti bibit dan pupuk, akses permodalan bagi petani, pendampingan berkala, asuransi pertanian untuk antisipasi gagal panen, hingga jaminan pembelian hasil panen oleh offtaker secara kontinyu di atas rata-rata harga pasar.
Utje Gustaf Patty yang juga Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi ini mangatakan, bahwa program Makmur di Bayuwangi terlihat pada peningkatan produktifitas padi dimana sebelum program Makmur dijalankan pada tahun 2018 petani hanya mendapatkan 5 ton per hektar, tetapi sekarang ini telah mencapai 9 ton per hektar.
“Pendapatan petani pun meningkat sekitar 24 juta per hektar dari sebelumnya, maksimal hanya 10 juta per hektar. Inilah progress dari program Makmur ini,” tutup Utje Gustaf Patty. (yadi)