BANDUNG, – Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengungkapkan warga cukup terbantu dengan kegiatan pasar murah dan juga operasi pasar yang digelar Disdagin Kota Bandung.
Namun, masih ada keluhan dari warga terkait pasar murah ini karena jaraknya yang jauh dari rumah mereka. Sehingga, diharapkan pasar murah bisa dilakukan disetiap kelurahan.
“Karena ada warga yang kejauhan untuk datang ke kantor kecamatan. Sehingga mereka berharap operasi pasar dilakukan di setiap kelurahan, “ujar Tedy, Selasa (14/3/2023).
Tedy berharap, kegiatan pasar murah ini bisa digelar di tiap kelurahan. Terlebih, pasar murah ini juga hadir berkat kolaborasi Disdagin dengan sejumlah pihak, dan tidak mengandalkan APBD.
Karena itulah, Tedy melihat perlunya penguatan kolaborasi. Untuk pendekatan pun bisa dilakukan tak hanya di tingkat lokal, tapi juga nasional. Seperti Bulog, komunikasi juga bisa dijalin ke Bulog pusat.
“Jadi semua memang mengandalkan kolaborasi. Sehingga semua bisa digelar tanpa mengeluarkan dana APBD, ” terangnya.
Namun jika memang pihak Pemkot Bandung akan mengajukan permohonan anggaran untuk membantu gelaran Operasi Pasar, pihaknya pasti akan memberi dukungan.
“Ya nanti kalau ada ajuan anggaran, bisa kita berikan di APBD perubahan,” terangnya.
Pola yang diterapkan Disdagin Kota Bandung untuk membantu warga dengan menggelar pasar murah sudah bagus. Bahkan, daerah lain pun iri terhadap Kota Bandung. Namun, diharapkan pasar murah nantinya bisa digelar di tiap kelurahan.
Sementara itu dilansir dari Gala Koran, Kabid Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa, menuturkan pasar murah diselenggarakan menjelang Ramadhan dan juga Idul Fitri. Pada sesi pertama menjelang Ramadhan, digelar di 15 kecamatan di mana setiap hari digelar di 3 kecamatan.
Sesi pertama menjelang Ramadhan ini digelar pada 13-17 Maret. Sementara sesi dua dilaksanakan menjelang Idul Fitri dan digelar di 15 kecamatan, pada 3-7 April.
“Pasar murah hari ini digelar di Kecamatan Coblong, Sukajadi dan Rancasari. Besok di Sumur Bandung, Babakan Ciparay dan Regol,” ungkap Meiwan, di Kecamatan Coblong.
Beragam kebutuhan disediakan pada pasar murah ini. “Yang pasti di setiap pasar murah ada beras dari Bulog dan Minyakita yang disediakan CV Bagus. Yang lainnya, ada terigu, sayuran, gula pasir,” ungkap Meiwan.
Dikatakannya, semua kebutuhan pokok yang sediakan diserbu pengunjung. Seperti di Kecamatan Coblong, warga menyerbu beras medium, beras premium, MinyaKita.
“Beras yang disediakan Bulog sebanyak 500 kilogram atau 100 pak. Perpaknya, isi 5 kilogram dengan harga Rp44.000. Kurang dari satu jam sudah habis,” ujarnya.
Untuk pengunjung pasar murah, lanjut Meiwan, tidak dibatasi harus warga kecamatan tersebut. Namun untuk barang yang dibeli dibatasi, seperti beras satu orang hanya 1 pak, Minyakita 2 liter. “Untuk Minyakita disediakan 600 liter,” tutupnya. **