BANDUNG,– Komisi II DPRD Jawa Barat tetap melaksanakan tugas dan kewajibannya untuk menggelar rapat kerja dengan miktra komisi. Namun, rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Jabar Rahmat Hidayat Djati, Raker dilakukan secara teleconfrance bersama mitra kerja komisi dan Bank Indonesia terkait perekonomian dan Logistik di Jawa Barat di tengah wabah virus Covid 19 di Jawa Barat, Kamis, (2/4/2020).
Ketua Komisi II, Rahmat Hidayat mengatakan di Jabar saat ini sudah hampir mencapai 12.000 ODP Covid 19 yang berpotensi menyebarkan wabah tersebut pada masyarakat luas, yang dikhawatirkan menghambat pada perekonomian di Jawa Barat.
“Untuk itu kita ingin mengetahui langkah-langkah yang diambil Pemerintah Provinsi Jabar melalui mitra kerja tentang penanganan perekonomian Jabar selama masih berjangkitnya Covid-19 di Jabar,” ucapnya.
Dalam memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19, katanya, diharapkan bantuan yang akan diberikan Pemprov pada masyarakat Jabar dilakukan pengaturan, hal ini penting untuk mencegah adanya tumpang tindih bantuan dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
“Selain itu, juga agar bantuan tersebut tepat sasaran. Komisi II juga meminta pihak Pemprov Jabar, untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan berupa stimulus kepada para pelaku usaha kecil yang juga terdampak dari Covid-19. Karena, sudah pasti cukup banyak pelaku UMKM yang sudah berhenti beraktifitas dan memproduksi,” katanya.
Dalam raker tersebut, disampaikan bahwa produksi pertanian di Jabar sampai saat ini menghasilkan hasil yang cukup baik tetapi terkendala dengan distribusi pemasarannya karena wabah Covid 19.
“Dan hingga saat ini ketersediaan bahan pokok di Jabar dinilai masih cukup stabil. Untuk itu, kita (Komisi II-red) meminta kepada Pemprov Jabar melalaui mitra kerja komisi, untuk menyiapkan langkah-langkah, agar pemasaran produksi hasil pertanian tetap beredar dan masyarakat tidak kesulitan, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok,” pungkasnya. (el)