BANDUNG, — Ayam pelung asal usulnya dari Kab. Cianjur Jawa Barat merupakan ternak warisan leluhur. Mengingat khawatir dicaplok orang lain, Pemkab Cianjur berencana mengajukan hak paten.
Mengingat rencana Pemkab Cianjur itu, Himpunan Penggemar Ayam Pelung Nusantara (HIPAPN) menyatakan terima kasih atas rencana mengajukan hak paten. “Jadi kami merasa tenang,” ujar Bendahara HIPAPN, Jupri kepada awak media di Bandung.
Menurut Jupri, saat kontes ayam pelung Rahayu Cup I di Desa Rahayu Kec. Margaasih hari Minggu (18/3), untuk ngamumule dan mengembangkan ayam pelung ini para peternak dan penggemar ayam pelung mendirikan organisasi HIPAPN.
Orientasinya, katanya, pada peternak dan penggemar ayam pelung. “Mengenai ada organisasi yang sejenis HIPAPI, bagi kami tak masalah karena bertujuan sama.”
Jupri menjelaskan, hingga saat ini sudah terbentuk DPW di 11 Provinsi. Sementara yang sudah mengikuti kontes dar luar daerah adalah Lampung, Sulsel, Jawa Tengah, Jogjakarta dan Jawa Timur.
Peserta lainnya dari Cilacap, Banyumas, Bali dan Kalimantan namun belum mengikuti kontes. “Tak masalah, kata Jupri, yang penting mereka juga ikut serta walau tidak ikut kontes.”
Malah, katanya, para penggemar dan peternak ayam pelung akan pula “go international”. Upaya tersebut dimaksudkan, agar ayam pelung lebih dikenal di dunia internasional sebagai ternak ayam khas Indonesia.
Yang penting, katanya, dalam upaya mengembangkan ayam pelung ini lebih massanya lebih baik. Karena upaya ini lebih diarahkan untuk peternak. Jadi, dalam kontes ini pun juaranya beragan sehingga peternak pun ternaknya bisa menjadi juara. (Elly)