SUMEDANG,– Calon legislatif (caleg) DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil Sumedang, Majalengka dan Sumedang (SMS), Dr. Dudi Supardi, S.T.M.M, atau akrab disapa Kang Dudi menggelar silaturahmi istimewa dengan warga Kelurahan Situ, salah satu dari tujuh kelurahan di Kabupaten Sumedang.
Kunjungan Kang Dudi ini dilakukan dalam rangka memberikan penghargaan atas semangat kebersamaan yang begitu kuat di antara warga kelurahan, Jumat, 8 September 2023.
Kang Dudi mengungkapkan, kekagumannya terhadap warga Kelurahan Situ yang telah mengukir kebaikan dan kebersamaan melalui program Taawun yang telah berjalan selama 1,5 tahun.
Program ini dikoordinir oleh Ketua RW, Ustadz Wawan, dan telah menjadi sorotan positif di berbagai sudut masyarakat, terutama pada setiap Jum’at di berbagai RT, program ini diselenggarakan secara istimewa di RT 01.
“Yang membedakan program Jum’at berbagi ini adalah jenis bantuan yang diberikan, yakni berupa sayuran dan bumbu masak,” katanya.
Ketua RW 09, Wawan mengatakan, bahwa semua bahan ini merupakan hasil sumbangan masyarakat sekitar yang sungguh memiliki niat tulus untuk berbagi.
Tak hanya itu, dalam hal ini juga ditemukan kasus yang mengharukan di mana beberapa keluarga yang sebenarnya berhak menerima bantuan justru ikut berpartisipasi dengan sumbangan yang terbatas, seperti 1 kg beras, 2 bungkus mie instan, dan 2 saset bumbu masak.
“Semua sumbangan ini dengan cermat dikumpulkan oleh ibu-ibu penggerak PKK, dan luar biasanya, program ini telah berjalan tanpa bantuan dari pemerintah,” ujarnya.
Menyikapi hal ini, Kang Dudi menjelaskan bahwa sumbangan-sumbangan tersebut kemudian dirangkai menjadi paket dengan tambahan sayuran yang dibeli dari pasar, dengan uangnya berasal dari uang kas yang didapat dari masyarakat.
“Ketika menukarkan kupon, ada yang dengan tulus memberikan sedekah, berkisar antara 2 hingga 10 ribu rupiah. Rata-rata, isi kantong yang dibagikan bernilai sekitar 150 ribu rupiah,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua RW 19, Hegarmanah Kelurahan Situ, Ustadz Wawan, menegaskan bahwa warga tidak ingin memonopoli program ini. Siapa pun boleh berdonasi sesuai dengan kemampuannya.
Warga setempat sepakat bahwa lebih baik tidak menerima bantuan langsung tunai selama program Taawun ini dapat terus berjalan.
“RW 19 Hegarmanah, Kelurahan Situ, terdiri dari 425 KK, dan 221 di antaranya adalah Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Program ini tersebar di berbagai RT dengan rincian jumlah KPM sebagai berikut, RT 01 = 55 KPM, RT 02 = 58 KPM, RT 03 = 53 KPM, RT 04 = 45 KPM,” jelas Ustadz Wawan.
Ia berharap, program Taawun yang dijalankan di RW 19 Hegarmanah, Kelurahan Situ, dapat menjadi sumber inspirasi bagi daerah lain di Kabupaten Sumedang.
Keberhasilan program ini, meski pun tanpa bantuan dari pihak luar atau pemerintah, menjadi bukti nyata bahwa kebaikan dan kebersamaan masyarakat bisa membawa dampak positif yang signifikan.
Terakhir, ia berharap bahwa kehadiran dukungan pemerintah dapat memperkuat program-program serupa, seperti Rumah Besar Fakir Miskin dan Lansia, yang dapat dijalankan secara kolaboratif dengan masyarakat.
“Program semacam ini, jika diperkuat, dapat memberikan dampak sosial yang lebih luas dan positif bagi masyarakat Sumedang,” pungkasnya. (abas)