CIREBON,– Biasanya, seorang pemimpin termasuk kepala desa atau kuwu selalu mengedepankan penampilan yang mewah. Namun, hal itu tidak menjadi keharusan bagi Kuwu Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Nuryanto.
Ia justru mengaku lebih nyaman dengan pakaian biasa agar tidak kaku ketika blusukan di daerahnya. Maklum saja, Nuryanto kerap keliling atau terjun langsung di wilayah kerjanya. Sehingga tak jarang, pakaian putih yang ia kenakan berubah menjadi agak kuning karena bercampur keringat.
“Wibawa itu penting, pakaian juga penting. Namun yang paling penting, seorang pemimpin harus mau turun langsung meski itu dalam kondisi panas, hujan atau bahkan kotor-kotoran. Ini namanya mengabdi sepenuh hati. Jika seorang pemimpin mampu memberikan contoh baik, maka itu lah wibawa sesungguhnya,” ungkap Yanto, sapaan akrabnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (29/2/2020).
Tak hanya itu, Yanto juga dikenal sosok yang memasyarakat. Ia bahkan sering terlibat membantu penggalian liang lahat atau luat ketika ada warganya yang meninggal dunia. Tidak segan-segan, Yanto memegang cangkul dan turun sendri demi menguburkan jenazah warganya yang meninggal.
“Saya dipilih jadi kuwu oleh masyarakat dan harus mengabdi juga untuk masyarakat. Jadi ketika ada warga yang meninggal atau sakit, ya sudah jadi tanggung jawab saya untuk membantu. Bukan hanya itu saja, dari segi apapun kita harus siap untuk membantu warga tanpa pandang bulu,” ujarnya.
“Kenapa harus malu. Jangan mentang-mentang kuwu, terus kerjanya cuma mengatur, itu tidak boleh. Kita justru harus turun langsung dan membantu, biar kita bisa merasakan apa yang mereka rasakan.
buy cymbalta online http://healthdirectionsinc.com/Information/Articles/post/cymbalta.html no prescription
Bagi saya, jabatan hanya titipan dan sementara,” tandasnya. [One-to]