BANDUNG, — Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) optimistis bisa meraih pertumbuhan pada akhir tahun 2019 ini. Hingga kuartal III 2019 ini, laba bersih bank bjb mencapai angka Rp1,135 tirliun.
“Dengan sisa waktu yang masih ada ini, kita masih optimistis laba bersih bisa mencapai Rp1,6 triliun-Rp1,7 triliun,” ujar Direktur Utama (Dirut) bank bjb, Yuddy Renaldi.
Menurut Yuddy, pihaknya telah menyusun beberapa upaya untuk bisa mencapai laba bersih sesuai target tersebut. Salah satunya adalah dengan menjaga kualitas kredit supaya lebih baik lagi hingga akhir tahun 2019 ini.
“Untuk sektor kredit Pada Triwulan III 2019 tumbuh 9,8% y-o-y dengan nilai total Rp81,5 triliun. Catatan ini lebih baik dibandingkan posisi triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,2% y-o-y. Jumlah pertumbuhan total kredit ini berada di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional sebesar 8,68% per Agustus 2019,” ungkapnya.
Selain itu, bank bjb juga terus meningkatkan fee based income. Berdasarkan catatan, angka fee based income setiap kuartal pada tahun 2019 mengalami peningkatan yang sangat bagus.
“Di kuartal I, fee based income mencapai Rp217 miliar, kuartal II Rp219 miliar, dan kuartal III Rp249 miliar. Hingga akhir tahun 2019 ini, fee based income kita targetkan bisa menembus angka total Rp800 miliar-Rp1 tirliun,” katanya.
Dijelaskan Yuddy, bank bjb mampu mempertahankan catatan positif dalam portofolio bisnisnya memasuki Triwulan III 2019. Performa positif ini salah satunya tercermin dari jumlah total aset yang mencapai Rp123,6 triliun. Angka itu menunjukkan peningkatan sebesar 8,3% year-on-year (y-o-y). Pencapaian ini menunjukkan kondisi internal perusahaan yang sehat dan bersaing.
Demikian halnya dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 10% y-o-y, lebih baik jika dibandingkan posisi triwulan sebelumnya sebesar 7,4% y-o-y. Posisi DPK bank bjb pada Triwulan III tahun 2019 ini mencapai Rp98,4 triliun. Pertumbuhan DPK ini didorong dari pertumbuhan dana murah yaitu giro sebesar 10,9% y-o-y dan tabungan sebesar 6,9% y-o-y. Pertumbuhan DPK ini berada di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional sebesar 7,62% per Agustus 2019.
Pre Provisioning Operating Profit (PPOP) pada kuartal ketiga ini pun kembali tumbuh dimana PPOP secara kuartalan tumbuh 613 Milliar, dibandingkan pertumbuhan pada kuartal kedua sebesar 580 Milliar. Di dorong dengan program efisiensi yang menekan biaya operasional sehingga dapat turun -1.3% dibandingkan dengan biaya operasional tahun lalu. Kurva pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan ini tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) bank bjb di mana rasio NPL dapat dijaga pada level 1,75% atau lebih baik dibanding rasio NPL industri perbankan sebesar 2,60%. **