SUMEDANG,– Tiga Pemerintah Kabupaten/Kota mengakui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Penanganan Stunting di Kabupaten Sumedang terbaik di Indonesia.
Ketiga daerah tersebut yakni Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh dan Pemerintah Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan.
Secara bersamaan ketiganya datang ke Sumedang dalam rangka melakukan kunjungan Studi Tiru di Kabupaten Sumedang mengenai penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Penanganan Stunting.
Rombongan studi tiru diterima Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir di Gedung Negara Sumedang, Selasa (14/03).
Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin, SH MH mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sumedang yang telah menghibahkan aplikasi SPBE kepada Kota Banjarbaru.
“Saya harap dengan adanya Hibah SPBE ini, pelayanan l kami bisa maksimal kepada masyarakat Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan,” jelasnya.
Diharapkan Aditya, dengan adanya Penandatanganan Kesepakatan Bersama mengenai SPBE, maka seluruh Kabupaten/Kota bisa membangun daerah masing-masing.
Sementara itu, Wakil Bupati Wonosobo Drs. H. Muhammad Albar mengatakan, dirinya beserta dua kabupaten lainnya merasa sangat bahagia berada di Sumedang.
“Tentunya kami ingin belajar dari Kabupaten Sumedang berkaitan dengan pengelolaan pemerintahan dan khususnya dalam penanganan Stunting,” tuturnya.
Dijelaskan Akbar, pada Tahun 2022 Kabupaten Wonosobo mendapatkan peringkat ke-34 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah terkait penanganan kemiskinan dan stunting, kemudian di Tahun 2023 mendapatkan peringkat ke-16.
“Namun kami masih belum puas. Untuk itu, kami ingin terus belajar dan dengan datangnya kami ke Sumedang kami ingin mentransfer apa yang dimiliki Sumedang untuk kami bawa ke Wonosobo untuk diaplikasikan sehingga sudah tidak ada lagi stunting di Tahun 2024,” imbuhnya.
Selaras dengan Kabupaten Wonosobo, Pj Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, M.Si menyebutkan, maksud dan tujuan rombongannya datang ke Sumedang ialah belajar dan mengadopsi aplikasi stunting yang sukses di Kabupaten Sumedang.
Dijelaskan Azwardi, dalam penurunan Sttunting, Kabupaten Sumedang menjadi contoh terbaik di Indonesia.
“Oleh karena itu, kami bertiga sepakat untuk mereplikasi aplikasi yang dimiliki Kabupaten Sumedang untuk diterapkan di daerah kami, terutama dalam mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat sehingga kondisi masyarakat akan lebih baik dari sebelumnya,” pungkasnya. (bn/bs/hms)