CIMAHI, — Dansektor 21 Citarum Harum, Kol. Inf. Yusep Sudrajat menerima laporan dari masyarakat bahwa sungai Cikendal di Jalan Cijerah Cigondewah Kota Cimahi di wilayah Subsektor 13 terlihat kotor pekat dan berbau, segera ditindaklanjuti pada Rabu (17/10-2018).
Kebetulan pula sungai itu mengalir di tengah lokasi PT. Kahatex. Dansektor 21 bersama jajarannya menuju pabrik itu tetapi ia melihat Instalasi Pengolahan Air Limbah pabrik itu jernih. Ini terlihat pula ikan bisa hidup di outlet dekat IPAL pabrik.
“Sekecil apa pun pengaduan dari masyarakat tetap kami tindaklanjuti,” ucapnya kepada awak media seraya menyebutkan, saat dilihat memang sungai Cikendal terlihat kotor.
Namun, kata Kol. Yusep, itu bukan dari PT. Kahatex. Olahan air limbahnya sudah bening dan kenyataannya ikan bisa hidup di bak indikator dekat outlet pabrik itu.
Walau demikian, Dansektor 21 tetap mengharapkan agar hasil pengolahannya bisa lebih ditingkatkan. Selain itu juga hendaknya saluran pembuang limbah yang menuju sungai berada lebih atas dari permukaan sungai.
Darsono, perwakilan perusahaan menjelaskan, perusahaan sejak awal memiliki kewajiban menjaga, memelihara lingkungan. Ini karena sebagian produk perusahaan ini diekspor sehingga harus memiliki standar mutu yang tinggi.
“Kejernihan hasil pengolahan limbah tersebut, bukan kali ini saja, melainkan telah kami lakukan sebelum ada program Citarum Harum,” ujar Darsono memberi gambaran tentang IPAL PT. Kahatex.
Sementara, Bagian IPAL Kahatex, menambahkan, walau kapasitas olahan air limbah perusahaan ini 10.000 M3 tetapi maksimal hanya mengolah 3.000 M3 saja dan sebagian sudah direcycle. “Itu pun sebagai rekomendasi dari buyer PT. Kahatex,” ucap Dadan.
Namun begitu, Dansektor 21 membuat komitmen dengan Kahatex yang diwakili Ucu Suryana dan Herry Haryanto. Isi komitmen itu, perusahaan akan tetap menjaga kualitas hasil olahan limbahnya untuk tetap jernih dan bening.
Elly