BANDUNG,- Sejumlah kegiatan telah dan sedang dilakukan Sektor 21 Program Citarum harum. Hal itu disampaikan Dansektor 21 Citarum harum Kolonel Inf. Yusep Sudrajat, Kamis (23/5/2019).
Kegiatan tersebut meliputi bidang penghijauan dengan menanam 2640 pohon pola pencangkokan. Adapun kendala yang dihadapi, kurangnya kepedulian masyarakat terhadap penanaman dan pemeliharaan pohon.
“Jumlah luas tanah yang sudah ditanam kurang lebih 2.000 meter. Diharapkan masyarakat menjaga kelestarian alam,” ucap Yusep.
Selain itu, tambahnya, limbah domestik meliputi pembangunan MCK sebanyak 63 unit. Pengerjaannya hingga kini masih dalam proses penyelesaian. Begitupun dengan jumlah kolam resapan limbah ternak yang sudah dibuat.
“Hal ini dilakukan sebagai upaya mengatasi limbah rumah tangga dan ternak yang sudah dilakukan serta pembuatan TPS swadaya
150 unit. IPAL ternak tidak ada kendala yang dihadapi,” ujarnya.
Selain itu, pekerjaan yang sedang dilakukan ialah sedimentasi dengan cara pengerukan sungai sepanjang 50 meter dan pengadaan alat berat pengangkatan sedimentasi kurang lebih 25 M³ menggunakan alat berat.
“Dalam hal ini, kami berkoordinasi dengan Subsektor Solokan Jeruk dan pemerintahan terkait, seperti BBWS,” ucap Yusep.
Sesangkan untuk jumlah sampah yang sudah diangkat, dilaporkan mencapai kurang lebih 5 ton menggunakan alat berat Exavator Long ARM (Kobelko).
Pekerjaan lainnya, imbuh dia, meliputi penanganan banjir, yaitu titik banjir dengan kondisi awal banjir setinggi 1 meter di ruas jalan Mohammad Toha Bandung, perempatan palasari 1 meter dan surut dalam 1 minggu.
“Selain itu di Kp. Sekeandur Desa Cangkuang Wetan kondisi sekarang banjir surut. Di Kp. Bobojong, Kelurahan Pasawahan dalam 2 hingga 3 hari dengan ketinggian banjir mencapai 30 cm hingga 1 meter,” jelasnya.
Untuk titik penampungan dan pengungsian korban banjir, tandas Yusep, luas wilayah yang terendam banjir mencapai 3 hektar.
“Pekerjaan lainnya, kita membuat keramba jaring apung dengan jumlah KJA di waduk,” katanya.
Untuk hal tersebut, Yusep menilai tidak ada kendala. Begitupun dengan upaya jumlah KJA yang sudah ditertibkan.
Adapun limbah dari jumlah industri 385 PT dengan kondisi awal PT membuang limbah ke sungai, namun sudah ditertibkan 12 PT terpaksa dicor.
“Industri yang sudah melakukan upaya perbaikan sampai saat ini sudah berjumlah 40 PT. Mereka berkomitmen tidak membuang limbah yang belum normal ke sungai, dan mengolah limbah tersebut terlebih dahulu,” terangnya.
Menurut Yusep industri yang masih bandel dan sering membuang limbah sampai bersih dengan limbah industri ke sungai sudah tidak ada, dan kini tengah membangun IPAL. Sementara undustri yang diberikan sanksi sosial sebanyak 3 PT.
Hal lainnya yang dikerjakan yaitu pembuatan bak sampah, pengadaan pembuatan bak sampah yang progresnya mencapai 100 persen atau sudah selesai.
“Di Subsektor 21, sebanyak 29 buah, dan 8 buah bak sampah telah diresmikan. Selain itu pembuatan taman sebagai upaya mempercantik kawasan sebanyak 17 taman dalam proses pembuatan, baru selesai 1 taman di wilayah Cipamokolan,” katanya.
Begitupun dengan pembenahan sarana olahraga berupa perbaikan lapangan basket di Kp. Baleendah. Namun Yusep menilai kurangnya kepedulian masyarakat terhadap hal itu.
“Selain itu, kita juga lakukan perbaikan lapangan futsal dan lapangan voli yang sedang dalam proses pengerjaan,” pungkasnya.
Elly