BANDUNG,– Setelah sempat tertunda akibat Pandemi Covid-19, Yayasan Al Ma’soem Bandung akhirnya kembali menyelenggarakan Al Ma’some Archery Championship 1.0 tahun 2023.
Pembukaan acara berlangsung di lapangan Dome Al Ma’some, Minggu, 29 Januari 2023.
Ketua Panitia Pelaksana, Dadang Dimyati, S.S., M.M, menjelaskan, agenda ini dapat terselenggara atas dukungan dan kerja sama antara panitia Al Ma’soem dan Paguyuban Jamparing Abas (PJA).
“Pertandingan akan dilaksanakan 1 hari saja, yaitu hari ini, Minggu 29 Januari 2023 mulai pukul 09.00 hingga selesai,” jelas Bapak Dadang Dimyati.
Ia menjelaskan event panahan kali ini adalah event panahan khusus horse bow untuk kategori SD, SMP dan SMA. Adapun peserta panahan yang telah mendaftar di Al Ma’soem Archery Championship 1.0 tahun 2023 berjumlah 207 orang.
“Sebanyak 207 peserta tersebut terbagi dari beberapa kategori, yaitu kategori SD berjumlah 100 peserta, kategori SMP berjumlah 63 peserta dan kategori SMA berjumlah 44 orang. Selain itu, para pesertanya juga tersebar dari berbagai daerah, tidak hanya dari wilayah Jawa Barat saja, tetapi juga DKI Jakarta, Pekan Baru, Lampung, Kabupaten Kuningan hingga yang terjauh dari Bali,” ungkapnya.
Sementara Ketua Yayasan Al Ma’soem, Ceppy Nasahi Ma’soem pada pembukaan acara menyampaikan suka cita atas terlaksananya Al Ma’soem Archery Championship 1.0 2023.
“Saya sangat senang acara ini berhasil terlaksana di tahun ini. Ini merupakan acara tahunan dari Al Ma’soem dan sudah terlaksana dua kali sebelumnya. Hanya saja sempat berhenti selama 2 tahun akibat pandemi melanda,” ungkap Ceppy.
Ceppy menyampaikan terima kasih kepada para peserta yang ikut meramaikan perlombaan kali ini.
“Bagi para peserta yang meraih juara 1 akan mendapatkan keringanan biaya DPP untuk masuk sekolah di Al Ma’soem,” kata Ceppy yang kemudian mulai membuka event tersebut diiringi agenda simbolis berupa pemukulan gong dan disambung langsung dengan maskot memanah target.
Acara kemudian dilanjutkan oleh berbagai kesenian yang ditampilkan pengurus Desan dan Santri Al Ma’soem, mulai dari Tarian jenis Madiun, Kipas dan Kecak. Kemudian atraksi selanjutnya dilakukan oleh para santri laki-laki yaitu drama teatrikal hingga adu silat. (Abas)