BANTEN,– Majelis Pesantren Salafiyah (MPS) Banten mengeluarkan pernyataan sikap terhadap rencana kegiatan Khilafatul Muslimin Jabodatabek di Banten.
Ketua Majlis Pembina MPS Banten, Matin Syarkowi mengatakan, pernyataan sikap tersebut berisi 5 butir penting yang diantaranya menolak kehadiran Khilafatul Muslimin di Banten dan di Seluruh Wilayah Kedaulatan NKRI.
“Negara tidak boleh berdiam dan kalah oleh gerakan-gerakan yang merongrong kedaulatan NKRI, diwujudkan dengan tindakan nyata dan tegas dari para aparat penegak hukum,” ujarnya, Sabtu (13/5/2023).
Berikut isi pernyataan sikap tersebut:
Pernyataan sikap Majlis Pesantren Salafiyah Banten (MPS) Terhadap rencana kegiatan Khilafatul Muslimin Jabodatabek di Banten
- NKRI yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika adalah hasil perjuangan dan kesepakatan Para Pendiri Negara sudah final dan tidak boleh diperdebatkan apalagi diganti dengan sistem dan bentuk apapun.
- Pancasila dan UUD 1945 tidak bertentangan dengan nilai-nilai Agama apapun termasuk nilai-nilai Agama Islam dan Makosidusyari’.
- Para Ulama, Kiyai, Santri dan Pendekar Banten sedari awal perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia telah sepakat dan final Pancasila dan UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
- Tdak ada catatan dalam sejarah masyarakat dan para ulama Banten pejuang NKRI yang menjadi pemberontak merongrong NKRI dan Pancasila. Karena itu siapapun yang mengatasnamakan orang Banten baik mengatasnamakan agama atau atau nama apapun yang terindikasi merongrong kedaulatan NKRI, adalah sebuah pengkhianatan terhadap perjuangan para ulama, santri, pendekar dan masyarakat Banten.
- Majelis Pesantren Salafiyah Banten menolak kehadiran Khilafatul Muslimin di Banten dan di seluruh wilayah kedaulatan NKRI.
Serang, 12 Mei 2023
Matin Syarkowi
Ketua Majlis Pembina MPS Banten
MUI Menolak
Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang juga menolak rencana kegiatan organisasi Khilafatul Muslimin yang akan digelar di kediaman KH. Fathul Adzim, Kasemen pada Minggu 14 Mei 2023.
Penolakan itu terjadi setelah Ketua MUI Kota Serang, KH. Hidayatullah diundang oleh Khilafatul Muslimin Jabodetabek.
MUI menegaskan bahwa pihaknya menolak dan tidak akan hadir pada kegiatan kaum Khilafatul Muslimin tersebut yang akan digelar di Kota Serang. (bn)