BANDUNG,– Aparatur Sipil Negara (SN) yang maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) agar mundur dari jabatannya serta mengikuti aturan yang ditetapkan
Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Rafael Situmorang mengungkapan ASN aktif yang akan maju di Pemilihan Kepala-Wakil Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mundur dari jabatannya minimal 40 hari sebelum melakukan pendaftaran.
“ASN yang mau maju Pilkada 2024 ya silakan, tapi wajib mundur dari jabatannya dan ikuti aturan. Salah satunya agar tidak menggunakan fasilitas negara,” kata Rafael, di ruang Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (1/7).
Menurutnya, ASN bagaimana pun punya potensi, pengalaman mengurus administrasi pemerintahan, mengurus masyarakat. Jadi sah saja jika maju di pilkada asalkan mengikuti aturan yang berlaku.
Sementara Anggota Komisi I DPRD Jawa Barat, Muhamad Sidkon Djampi mengatakan, Pilkada serentak 2024 akan dilaksanakan pada 27 November 2024, salah satu perhatian tertuju pada keterlibatan ASN dalam kontestasi politik ini.
Maka, pihaknya meminta ASN mundur dari jabatannya dan ikuti aturan yang ada.
“Sama halnya dengan calon kepala daerah petahana atau incumbent yang bakal mengikuti Pilkada 2024, seharusnya mengundurkan diri tidak hanya cuti. Pasalnya, jika hanya cuti hal tersebut dinilai tidak adil,” katanya.
“Karena hanya dengan cuti ya ada potensi intervensi, itu yang dikhawatirkan,” tegas Muhamad Sidkon Djampi.
Dalam UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN yang mengatur terkait ketentuan ASN yang maju ke Pilkada disebutkan dalam Pasal 56, bahwa pejabat pimpinan tinggi madya dan pejabat pimpinan tinggi pratama yang akan mencalonkan diri menjadi gubernur dan wakil gubernur, bupati/walikota, dan wakil bupati/wakil walikota wajib menyatakan pengunduran diri secara tertulis dari PNS sejak ditetapkan sebagai calon.
Pasal 59 ayat (3) yakni, pegawai ASN yang mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, gubernur dan wakil gubernur, bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota wajib menyatakan pengunduran diri secara tertulis sebagai Pegawai ASN sejak ditetapkan sebagai calon. (bn/hm)