SUMEDANG,- Gubernur atau Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Prof. Dr. Drs. Ermaya Suradinata, S.H., M.H., M.S menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya para korban dalam aksi terorisme yang terjadi beruntun mulai dari Mako Brimob Jakarta dan Pemboman di Surabaya.
“Keterlibatan perempuan dan anak-anak dalam aksi teroris ini merupakan bentuk kekerasan dan manipulasi terhadap perempuan dan anak-anak yang tidak berdaya. Oleh sebab itu, kami mengutuk keras aksi biadab terorisme dalam bentuk apapun, dimanapun, kapanpun, terutama yang memanfaatkan perempuan dan anak-anak dalam aksi ini,” tegasnya Ermaya kepada wartawan, Senin (14/5/2018).
Pihaknya mendukung Kepolisian Republik Indonesia untuk mengusut tuntas pelaku, baik perorangan, kelompok, organisasi seluruh aktivitas, dan aktor dibalik terorisme di Indonesia.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, tidak takut tetapi tetap melawan aksi terorisme dan paham radikalisme melalui pendidikan dalam keluarga dan pemberdayaan perempuan dengan cara-cara damai,” paparnya.
Ia mengatakan, semua cendikiawan, para pakar, politisi, para ilmuwan untuk menahan diri dan tidak memberikan pernyataan yang bisa menciptakan keresahan, rasa takut dan pesimistik di masyarakat serta berpotensi membenarkan pelaku aksi teroris ini dengan cara menutup-nutupi mengembangkan teori konspirasi, menyebutnya rekayasa dan menggunakan dalih reaksi atas ketidakadilan.
Abas