SUMEDANG,- Masjid Jamie Ahlaqhul Muhajirin, di Komplek Bumi Cipacing Permai RW 17 Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, diresmikan Wakil Bupati Sumedang, H Erwan Setiawan SE Rabu (20/1). Masjid besar senilai Rp 2,6 miliar itu hasil swadaya masyarakat sejak pembangunan 2018 silam.
Erwan mengatakan, masjid ini sangat megah mirip seperti masjid keluarganya di Bandung.
buy grifulvin online https://nouvita.co.uk/wp-content/themes/fing/inc/php/grifulvin.html no prescription
Apalagi, dengan ornamen modern dan lampu yang gemerlap membuat masjid itu tambah megah.
“Yang terpenting bagaimana masjid dijadikan rumah Allah, tempat beribadat sekaligus untuk menyebarkan syiar agama islam. Mesjid sebagai penjamin ukwah islamiyah yang harus dimakmurkan dan dijaga,” pintanya.
Erwan berharap, masjid itu semakin makmur dan menjadi tempat kebudayaan islam, menjadi wahana bagi anak-anak dalam memperdalam ilmu agama dan menjadi perekat warga masyarakat.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan masjid, Herry A Puluala didampingi Ketua DKM Masjid Ahlaqhul Muhajirin, Asep Abdul Halim mengatakan, Masjid di Komplek Bumi Cipacing Permai di atas tanah seluas 16 x 16 meter.
“Masjid tersebut berdiri di lahan fasos atau fasum milik warga Puskopad. Jadi lahan merupakan fasos, tapi bangunan awal tahun 1993 dari CSR Polifyn,” tambahnya.
Masjid, lanjutnya, mendapatkan beberapa kali rehab hingga pada 2018 silam, mulai direhab total hingga beres pembangunan tahun 2021.
“Anggarannya swadaya masyarakat, memang lama pembangunannya. Pada tahun 2018 itu mulai direhab atau dibangun. Anggarannya sebesar Rp 2,6 Miliar,” paparnya.
Masjid itu, kata Herry, dapat menampung 1.500 jiwa lebih karena dua lantai. Fasilitasnya, selain masjid, juga ada ruang takjil, rapat, pemandian dan pemulasaran jenazah atau penyelenggaraan jenazah, tulisan marbot, akhlaqul muhajirin, juga ada dapur dan kamar khusus marbot dan lain sebagainya.
“Lalu untuk memudahkan anak-anak belajar daring, pihak DKM juga menyediakan WiFi gratis. Jumlah warga Cipacing Permai itu ada sekitar 519 kepala keluarga atau 2338 jiwa. Jadi, sangat ideal dibangun di wilayah yang padat penduduk. Lokasinya yang sangat strategis, memudahkan warga untuk datang dan memakmurkan masjid,” tandasnya. (abas)