BOGOR,– Calon Bupati Bogor periode 2024-2029, H.R. Bayu Syahjohan memaparkan visi misinya jika terpilih sebagai Bupati Bogor di Pilkada serentak tahun 2024, November mendatang.
Ditemui di kediamannya, Sabtu (14/9) pagi, Bayu Syahjohan yang berpasangan dengan calon Wakil Bupati Bogor Musyafaur Rahman mengaku sudah merancang program yang sangat berpihak kepada masyarakat, yakni NAWA BAMUS.
“Nawa Bamus atau Nawa Bayu-Musa ini mengandung 9 poin yang keseluruhannya mengerucut pada kesejahteraan dan jaminan untuk masyarakat. Sedangkan Visi yang kami rancang memiliki 3 poin yang secara umum untuk membangun Kabupaten Bogor lebih baik,” ungkap Bayu, sembari menyodorkan segelas kopi kepada wartawan.
Lebih jauh Bayu mengutarakan, Nawa Bamus dirancang dengan disesuaikan dengan kondisi buruk Kabupaten Bogor saat ini. Seperti masalah korupsi di pemerintahan atau birokrasi, tingginya angka kemiskinan, tingkat kesejahteraan masyarakat yang jauh dari harapan, kurangnya jaminan pendidikan termasuk insentif guru ngaji dan hak mutlak masyarakat lainnya.
Untuk 3 poin visi Bayu-Musa, yaitu satu; Berdaukat di bidang politik, dua; berkepridaian dalam kebudayaan dan tiga; Kemandirian dalam ekonomi.
“Berdaulat di Bidang Politik, yang mana Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah heterogen (karakteristik yang beragam) sehingga perlu memanfaatkan keberagaman tersebut untuk sebuah kemajuan yang berkeadilan dengan Berdaulat di Bidang Politik,” terang Bayu.
Sedangkan Berkepribadian Dalam Kebudayaan, tambah Bayu merujuk pada kemajuan zaman (era globalisasi) kultur budaya di daerah khususnya Kabupaten Bogor yang mulai memudar, sehingga perlu adanya penguatan Kepribadian Kebudayaan yang mencerminkan suatu bangsa.
“Dan poin ketiga, yaitu Kemandirian Dalam Ekonomi berdasarkan angka kemiskinan yang menjadi salah satu problematika Kabupaten Bogor. Maka, Kemandirian Dalam Ekonomi menjadi salah satu solusi efektif,” urai Bayu
NAWA BAMUS
Bayu Syahojan kemudian menyebutkan 9 poin yang terkandung dalam misi Nawa Bamus atau 9 Program Bayu Musa, yakni sebagai berikut:
- Meniningkatkan Kesejahteraan
Insentif Guru Ngaji/Marbot Rp. 1.000.000 per bulan
Insentif ini merupakan apresiasi kepada guru ngaji dan marbot agar mereka dapat terus mentransformasikan ilmu pengetahuan dan keteladanannya
Insentif RT/RW dari 600.000 Menjadi Rp.1.000.000 per bulan
Penambahan insentif ini merupakan penghargaan kepada RW/RT sekaligus menambah semangat tugas sebagai ujung tombak pelayan masyarakat.
Insentif BPD Dari Rp. 850.000 menjadi Rp.1.500.000 per bulan
“Tugas BPD juga tidak kalah penting sehingga perlu adanya penambahan insentif dengan harapan BPD semakin proaktif dalam menyuarakan keinginan masyarakat desa,” kata Bayu
- KENAIKAN UPAH BURUH SEBESAR 20 %
“Buruh merupakan bagian kalangan masyarakat bawah sudah sepatutnya mendapat kenaikan upah sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan mereka,” tambah Bayu.
- 3. TIMISADE (Tiga Miliar Satu Desa)
“Peningakatn infrastruktur di desa harus terus dilakukan dengan anggaran yang lebih besar sehingga tidak ada lagi desa tertinggal di Kabupaten Bogor,” katanya.
- SATU DESA
“Untuk kemajuan suatu daerah, perlu adanya kelengkapan sarana dan prasarana di desa seperti: Satu Puskesmas, Lahan Pemakaman Umum, Sarana Sport Center (Pusat Olahraga dan Budaya) dan Satu Kendaraan Operasional di tiap RW,” sebutnya.
- KARTU BOGOR HEBAT (KTP/KK KABUPATEN BOGOR)
“Kartu Bogor Hebat merupakan suatu program tambahan untuk peningkatan jaminan dan penguatan hak masyarakat, yaitu melalui Gratis Pendidikan, Gratis Pelayanan Kesehatan/UHC/Lahiran dan Gratis Pemakaman,” jelasnya.
- KENAIKAN TUNJANGAN P3K UNTUK GURU DAN NAKES
“Kebijakan pemerintah pusat juga harus dibarengi dengan kebijakan di pemerintah daerah dengan adanya kenaikan tunjangan. Dengan demikian, para guru dan tenaga kesehatan lebih mendapat perhatian pemerintah,” ujar Bayu.
- GRATIS SERTIFIKAT HALAL DAN PERIZINAN BAGI SELURUH PELAKU UMKM
“Pengembangan UMKM harus terus didukung pemerintah daerah melalui bantuan kemudahan dan tanpa biaya. Kami akan menjadikan UMKM sebagai salah satu amunisi kesejahteraan rakyat,” jelasnya.
- PUPUK MERAH UNTUK PETANI
“ Petani sebagai produsen pangan harus diberi perhatian khusus dengan bantuan-bantuan yang berkelanjutan. Bukan hanya pupuk, alat pertanian pun akan kami sediakan,” katanya.
- SATU RW SATU SARJANA
“Dengan minimal satu RW terdapat satu orang sarjana, maka suatu wilayah akan lebih teredukasi, cerdas dan berdampak pada kemajuan wilayah,” katanya.
“Demikian 9 Nawa Bamus yang kami rancang bersama para ahli atas kondisi Kabupaten Bogor tercinta ini. Untuk mewujudkan itu semua, saya memohon doa dan dukungan dari masyarakat,” tandas Bayu. (bn))