KAB BANDUNG – Oknum wartawan yang diduga melacurkan diri jadi pedagang buku, oknum wartawan penjual alat paraga, bekerja sama dengan oknum pengurus kecamatan memasukkan barang ke sekolah yang nantinya dibayar saat cair dana BOS. Demikian pula oknum wartawan abal-abal tebal muka tak becus nulis, kalau dana BOS terlebih bantuan rehab ruang kelas, turun, mereka laksana semut di musim penghujan mendatangi sekolah.
Sehingga, dikeluhkan para kepala sekolah. Beberapa oknum wartawan ini sungguh memalukan. Pasalnya, tiap bulan mendatangi bendahara kantor UPT kecamatan, diduga melakukan aksi bodoh, yakni meminta uang bayaran koran tanpa mengirim korannya, tentunya dilakukan secara memaksa.
Sumber ketika dikonfirmasi, baru-baru ini, kepala PATROLI menjelaskan, tiap bulan oknum wartawan itu rutin mendatangi bendahara dan meminta bayaran koran. “Namun, patut disayangkan justru tak mengirim koran dan hanya memberi kuitansi dan itu jelas memberatkan keuangan sekolah,” ujarnya.
Perlu diketahui, ungkap sumber, oknum wartawan yang satu itu sebetulnya suka menulis di koran. Misalnya, kalau konfirmasi ke sekolah dan diduga kalau keinginannya tidak dituruti, yakni minta iklan, baru senjatanya keluar, dengan menulis di koran. “Tapi, kalau permintaannya dituruti maka ia senyum-senyum saja dan tidak akan menulis di koran,” ucap sumber.
Di tempat lain, hal serupa terindikasi oknum wartawan tak becus nulis dan oknum wartawan merangkap jadi penjual barang termasuk oknum wartawan tidak ada korannya, diduga meminta bayaran koran pada bendahara UPT kecamatan.
buy vardenafil online royalcitydrugs.com/vardenafil.html no prescription
“Di mana jelas tak ada korannya, malah minta korannya dibayar. Hal tersebut termasuk pemerasan dan diduga dilakukan ke tiap bendahara UPT kecamatan di Kabupaten Bandung,” imbuh sumber.
Reporter: Agus SY