KAB. BANDUNG,- Permasalahan yang ada di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung merupakan salah satu kecamatan yang tengah berkembang menjadi perkotaan. Masyarakatnya yang heterogen, luas wilayah dan kondisi demografis kecamatan ini memerlukan sumbangan pemikiran putra daerah Cileunyi dalam pembangunannya.
Demikian diutarakan Ajeng Dini Nurhidayah, salah satu calon legislatif (caleg) asli kelahiran Cileunyi yang peduli kondisi Cileunyi kedepan, usai menghadiri salah satu acara sosialisasi kepada masyarakat Cileunyi, Senin (11/2/2019).
Untuk permasalahan Cileunyi, Ajeng Dini Nurhidayah menyampaikan bahwa putra daerah akan lebih memahami kondisi sosial masyarakat, sehingga dinilai akan mampu mengendalikan dan memotori pelaksanaan setiap aspek pembangunan.
“Putra daerahlah yang akan lebih tahu kondisi sosial masyarakat kecamatan ini dalam berbagai aspek, tentu saja salah satunya aspek hukum,” ungkap Ajeng.
Dalam bidang hukum dan peraturan ini, kata dia, semakin banyak masyarakat yang buta akan hukum. Sehingga perlu dilakukan upaya-upaya pemahaman hukum yang diinisasi baik oleh lembaga swadaya masyarakat, LBH maupun pemerintah kedepanya, karena banyak masalah yang terkait hak masyarakat dalam beberapa bidang yang harus dibatu oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang sudah jadi.
“Hal lain yang telah terjadi di Kecamatan Cileunyi ini, yakni hilangnya ketokohan publik yang dapat mempengaruhi kebijakan dalam pembangunan. Padahal tokoh publik Cileunyi berpengaruh besar terhadap perkembangan pembangunan,” ucapnya.
Menurut Ajeng, persoalan lainnya yakni sudah tidak munculnya ketokohan di Cileunyi yang mampu membawa kecamatan ini kepada perubahan. Padahal Cileunyi disebut dengan moto Cileunyi Masagi, sedang mengalami dan membutuhkan perkembangan pembangunan yang sekarang bergeser menjadi kota.
Dikatakan, sebagai kecamatan yang berkembang menjadi wilayah perkotaan, tentu saja memerlukan kemunculan para putra daerah yang peduli dan berpikir serta merencanakan kedepan tentang bagaimana membangun kecamatan ini.
“Hal lainnya selain tidak munculnya ketokohan, keterbukaan perencanaan pembangunan daerah Cileunyi yang masih minim. Tidak adanya keterbukaan perencanaan penataan kawasan Cileunyi yang jelas dan diketahui publik,” ujarnya.
Ia berharap, dengan mencalonkan diri sebagai putra daerah yang maju di Pileg 2019 dari Partai Nasdem nomor urut 4, ia bisa membawa aspirasi tersebut di kursi dewan, dan memperjuangkan kepentingan putra daerah Cileunyi dalam pembangunan kedepan.
Yopi