BANDUNG,- Pandemi Covid-19 tidak membuat anggota DPRD Jabar merasa khawatir akan terdampak atau terpapar Covid-19. Mereka tetap menjadwalkan dan menjalankan kunjungan kerja (kunker) dan study banding, demi menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai legislatif.
Dampak negatif dari rasa ketidakhawatiran anggota DPRD Jabar ternyata berbuah pahit dan penderitaan, hal ini terbukti berdasarkan hasil swab test yang diumumkan oleh Labkesda Jabar, pada Jum’at (14/8 2020), dari 119 anggota DPRD Jabar, sebanyak 7 anggota dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Menurut Sekretaris dewan Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jabar, H.R Yunandar Rukhiadi Eka Perwira, ST ketujuh anggota DPRD Jabar yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut sangat sulit dilacak terpaparnya dimana. Hal ini mengingat selama pandemi Covid-19, aktivitas anggota DPRD Jabar tetap saja berjalan hampir seperti biasa, mengadakan rapat kerja, melakukan kunjungan kerja dan juga melakukan study banding.
“Memang, di tengah pandemi Covid-19, aktivitas anggota dewan sedikit menurun, tetapi kita tetap melakukan raker, kunker dan study banding,” ujar Yunandar, Sabtu (15/8/2020).
Yunandar mengakui, bahwa sejak merebaknya pandemi Covid-19, dirinya jarang sekali melakukan kegiatan kunjungan kerja (kunker) bahkan tidak pernah ikut study banding ke provinsi, kab/kota di luar Jabar.
“Ketidakikutsertaan dalam kunker ataupun study banding dari berbagai kegiatan DPRD Jabar, baik yang dilaksanakan alat kelengkapan dewan (AKD), yaitu tingkat Komisi maupun Bangar DPRD Jabar, bukan tanpa alas an, hal ini karena semata-mata demi menjaga kesehatan diri jangan sampai terpapar Covid-19,” ujarnya.
“Kalaupun saya ikut kunjungan kerja (kunker), itupun yang ada di wilayah Bandung Raya saja, yang tidak perlu menginap. Habis kunker langsung pulang. Jadi selama merebaknya pandemi Covid-19 saya tidak pernah ikut kunker dan study banding yang harus menginap,” ujarnya.
Saat ditanya, sebagai Sekretaris Fraksi PDIP DPRD Jabar apakah pernah mengingatkan anggota fraksi agar berhati-hati saat raker, kunker dan study banding, Yunandar mengaku sering mengingatkan anggota fraksi, agar dalam menjalankan tugas, baik saat raker, kunker dan study banding hendaknya lebih berhati-hati dan mengutamakan menjaga keselamatan dan kesehatan diri.
“Tentunya dengan tetap mengikuti protokol kesehatan, yaitu pakai masker, jaga jarak, sering cuci tangan dan jangan lupa selalu bawa dan pakai hand sanitizer,” ucapnya.
“Kewajiban saya sebagai sekretaris fraksi sudah mengingatkan, namun nyatanya masih ada yang terpapar, itu lain persoalannya,” sambungnya.
Lebih lanjut Yunandar mengatakan, seluruh anggota Fraksi PDI Perjuangan dari yang saat ini ada 19 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, hanya 1 orang.
“Adapun anggota fraksi yang terkonfirmasi tersebut, sangat sulit melacaknya, dimana terpaparnya, apakah saat di rumah (di kampungnya), saat kegiatan raker, kunker ataupun study banding. Namun perlu dicatat, sebagai wakil rakyat, memang cukup sering anggota DPRD Jabar melakukan kunker menjalankan fungsi pengawasan, anggaran maupun legislasi. Padahal, masih ada daerah di Jabar berstatus zona merah, zona orange, zona kuning, sedangkan zona hijau masih sedikit,” ujar Yunandar yang juga Sekretaris Komisi II ini.
Adapun terkait study banding, lanjutnya, baik yang dilakukan oleh Komisi II dan komisi lain termasuk Bangar dan BP Perda dan BK juga melakukan kegiatan study banding.
“Ada yang study banding ke Jateng, Jatim, Yogyakarta, dan Jakarta. Padahal kita semua tahu bahwa, daerah yang menjadi tujuan study banding tersebut juga sedang mengalami pandemi Covid-19. Namun, sekali lagi, perlu dicatat bahwa sejak merebaknya pandemi Covid-19, saya tidak pernah ikut kegiatan study banding,” tandasnya.
buy amitriptyline online https://www.icriindia.com/blog/wp-content/themes/twentyseventeen/inc/new/amitriptyline.html no prescription
*