KABUPATEN BANDUNG,- Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah menegaskan posisi partainya yang kokoh menjalankan politik tanpa mahar. “Pilkada, gak boleh ada politik mahar di NasDem. Kita butuh calon pemimpin yang baik mengisi posisi strategis,” ujar Surya Paloh ketika melakukan safari politik di Subang, Selasa 6 Maret 2019 lalu.
Namun disayangkan, pernyataan tersebut justru tercoreng permainan kotor onkum ketua Dewan Piminan Pusat (DPD), yakni Ketua DPD Kabupaten Bandung berinisial AY. Secara masif dan struktur AY mebuat skenario untuk meraup keuntungan pribadi dengan berpihak pada caleg berduit dan menumbalkan sejumlah caleg Partai NasDem lainnya.
Padahal, Surya Paloh sendiri telah menggambarkan bagaimana mengerikannya politik transaksional yang marak terjadi di Indonesia. “Kalau belum apa-apa sudah kita jerat dengan pikiran transaksional, jual beli kursi dan sebagainya, mabuk kepayanglah kita ini semua,” ucap Surya Paloh.
Kenyataannya, sejumlah caleg di Kabupaten Bandung menyebutkan pernyataan Surya Paloh tersebut sebatas khiasan belaka. Karena yang mereka rasakan, politik tanpa uang ibarat peribahasa ‘bagai pungguk merindukan bulan’ atau tidak mungkin terjadi.
“AY sebagai ketua DPD secara masif dan struktur merencanakan permainan kotor. Dia merangkul caleg berduit lebih untuk memenuhi nafsu duniawinya dan menumbalkan caleg seperti saya, yang hanya bermodal pernyataan Pak Ketua Umum Partai Nasdem, partai anti mahar politik. Tapi, saya justru ditumbalkan ketamakkan sang oknum,” ucap salah seorang caleg Partai Nasdem di Kabupaten Bandung yang meminta tidak disebutkan identitasnya, Senin (29/4/2019).
Ia menyebutkan, siapa saja caleg yang akan duduk di kursi wakil rakyat sudah dikondisikan oleh AY dan koleganya, seperti sejumlah ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC). Sementara caleg yang tidak termasuk dalam rencana AY, menjadi tumbal untuk mengisi kekosongan dan membesarkan nama partai saja. Sontak, kata dia, sejumlah caleg yang telah mengetahui permainan kotor AY menjadi geram.
“Mereka tetap menggunakan uang untuk membeli suara. Sejumlah oknum Ketua PAC pun sama terlibat membantu kedzoliman AY. Bahkan, daerah binaan, basis saya yang sudah dibina dengan baik, secara perpolitikan yang sehat justru dihancurkan tangan-tangan kotor mereka,” ujarnya.
Ia mengaku tidak meratapi kekalahan atas pencalegannya, namun jika harus kalah dengan cara kotor, bahkan justru kekotoran dan kecurangan itu ada di tubuh partainya sendiri, dia tak terima.
“Permainan AY dan kolega menjadi preseden buruk bagi partai jika dibiarkan. Harapan kami, ada tindaklanjut dari pimpinan pusat atas permasalahan ini. Tenang saja kalau kita, karena sejumlah bukti-bukti kecurangan, baik berupa visual dan lainnya kami ada,” pungkasnya.
Keluhan sama juga diutarakan caleg Partai Nasdem Kabupaten Bandung lainnya. Di mana Ketua PAC Kecamatan Cileunyi menganakemaskan salah satu caleg serta mengorbankan caleg lain yang berprinsip teguh pada slogan Partai Anti Mahar.
“Ya itu tadi, oknum PAC ini sudah diperbudak, dikendalikan oleh oknum Ketua DPD. Mereka meracik bumbu untuk meracuni kadernya sendiri sebagai caleg, dan membuat madu bagi caleg yang dibidik sebagai sumber uang. Gerakannya terorganisir hingga ke bawah. Money politic pun dihalalkan, membabi buta menebar sejumlah uang hingga mengorbankan rakyat demi nafsu duniawi dalam hajat lima tahunan ini,” ungkapnya.
Caleg dapil III ini menambahkan, bukti video masyarakat yang dikorbankan AY beserta rengrengannya dalam kejahatan politik dimiliki dan bahkan sudah tersebar, baik melalui media sosial hingga media online (pers).
“Setidaknya, masyarakat tahu, AY dan koleganya telah merampas hak mereka untuk berpesta demokrasi secara jujur, adil, bersih tanpa kecurangan. Saya pun berharap, tindakan AY yang telah merusak nama Partai Nasdem di Kabupaten Bandung diusut tuntas agar menjadi efek jera bagi kader Partai Nasdem lainnya untuk berpedoman pada slogan partai anti mahar,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu tim sukses caleg Partai Nasdem, Yopi membenarkan indikasi kecurangan tersebut berdasarkan sejumlah temuannya di lapangan. Yopi berujar, AY yang juga caleg dari Jabar 2, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat telah menganaktirikan pihaknya dengan cara yang tidak layak.
“Kami kecewa dengan tidak independentnya struktural organisasi di DPD Partai Nasdem Kabupaten Bandung. Mereka hanya memburu rupiah dan mengorbankan kader Nasdem lainnya. Maka, kami pun nanti akan berusaha melayangkan surat kepada pimpinan DPW Jabar terkait kecurangan ini. Kami ada bukti rekaman dari masyarakat sebagai bahan laporannya,” ucapnya.
Yopi juga mengaku telah mengkonfirmasi Ketua PAC Cileunyi berinisial Ded. Dari hasil rekaman, tambah Yopi, Ded menyebutkan semua sudah menjadi hak AY. “Ini mengindikasikan bahwa PAC nurut saja dengan perintah AY meski itu bersebrangan dengan prinsip Partai Nasdem. Maka kami berharap pimpinan DPW Jabar segera turun tangan atas temuan kecurangan ini lantaran telah mencoreng muka Partai Nasdem,” pungkasnya. ***