KAB. BANDUNG,- Kendati sudah menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesat Rp.1,4 juta per siswa, ditambah bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) sekitar Rp.700 ribu dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, namun, bagi oknum kepala SMAN di wilayah Timur Kab. Bandung ini, semua bantuan itu dianggap kurang.
Buktinya, sang oknum menggunakan jurus aji mumpung alias cari untung dengan modus siswa yang menuggak Dana Sumbang Pendidikan (DSP) atau menunggak Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) izajah ditahan.
Sumber yang meminta tidak disebutkan namanya mengatakan, oknum kepala SMAN yang diduga menahan Ijazah siswa itu memang sudah tidak asing dan seolah merasa benar.
“Padahal, menahan Ijazah itu termasuk melanggar Hak Asazi Manusia (HAM), yaitu karena siswa akhirnya tidak bisa mencari kerja,” ucap sumber.
Sumber lain memaparkan, di Kec. Cicalengka, Kab. Bandung ada oknum di SMA ternama diduga menahan ijazah siswa. Demikian pula di Majalaya dan Rancaekek, hal serupa terjadi. Alasannya pun sama, yaitu karena tak bisa melunasi DSP.
“Dan yang menggelikan, ada oknum kepala SMAN diduga melakukan politik praktis. Ia diduga membagikan kaos salah satu calon Gubernur Jabar melalui guru sekaligus humas. Namun, cagub tersebut kalah dalam pilkada. Jelas itu harus diberi sanksi, minimal dimutasi ke daerah terpencil supaya ada efek jera,” ujarnya.
A56