Bidan desa dan kader posyandu GBM 21 Desa Cinunuk disela sela melayani dan memeriksa balita, juga mensosialisasikan obat cacing
KAB. BANDUNG,- Di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung hampir semua Posyandu kini gencar melakukan sosialisasi, sekaligus memberikan tablet obat cacing untuk mencegah stunting (balita pendek). Hal ini dilakukan atas koordinasi dan kerja sama Dinkes Kab. Bandung, Puskesmas, tim penggerak PKK tingkat kecamatan, bidan desa dan para kader Posyandu.
Seperti yang dilakukan ibu-ibu kader Posyandu “Sehat” Komplek Griya Bukit Manglayang RW 21 (GBM 21) belum lama ini, keberadaan Posyandu yang biasanya melayani ibu hamil, KB dan ibu menyusui, kini fokusnya mensosialiasikan obat cacing, sekaligus pemberian obat cacingnya bagi balita.
“Memang atas arahan dari pimpinan Puskesmas Cinunuk dan Ketua Tim Penggerak PKK Tingkat Kec. Cileunyi, Ibu Kania Yayan kita dan para kader Posyandu saat ini gencar melakukan sosialisasi obat cacing sekaligus memberikan obat cacingnya kepada para balita,” kata Roro, Bidan Desa Cinunuk ketika dikonfirmasi, Sabtu (14/4-2018).
Didampingi Esti, Yayuk, Rosliana, Ida dan Mia, kader Posyandu GBM 21, Roro mengatakan, pihaknya bersyukur para orang ti Desa Cinunuk saat datang ke posyandu tak ada yang menolak anak balitanya minum obat cacing.
Menurut Roro, obat cacing bisa mencegah stunting. Stunting kata Roro menggambarkan balita gizi kronis dipengaruhi dari kondisi ibu/calon ibu masa janin dan masa bayi balita.Termasuk penyakit yang diderita masa balita. “Stunting tak hanya terkait masalah kesehatan, namun dipengaruhi juga berbagai kondisi lain yabg tidak secara langsung mempengaruhi kesehatan balita,” terang Roro.
Obat cacing lanjut Roro diberikan kepada anak anak usia 1,5 hingga 12 tahun. Dosisnya, umur 1 s/d kurang 2 tahun 1/2 tablet, 2 tahun s/d 12 tahun 1 tablet. Sementara itu, Pemkab Bandung, melakukan kegiatan pemberian obat pencegahan massal (POPM) cacingan dua kali pada 2018. Kegiatan itu dinilai bisa mencegah masalah stunting atau anak kerdil.
Kadinkes Kab. Bandung, Achmad Kustijadi mengatakan, pemberian obat cacing dilakukan pada April dan Oktober. Pemberian obat dilakukan pada pekan pertama April 2018.
“Pemberian obat cacing berkontribusi menurunkan potensi stunting hingga 30 persen,” kata Kustijadi di Soreang belum lama ini.
Pemberian obat telah dilakukan di sejumlah desa yang berlokasi di 8 kecamatan
“Warga bisa mendapatkan obat cacing di puskesmas setempat dan posyandu,” katanya.
Yans