BANDUNG, — Pabrik PT. Filamenindo Lestari Textile (PT. FLT) di km 3 jalan Cicalengka – Majalaya Cikancung Kab. Bandung sejak tahun 2019 membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 100% direcycle.
Hal itu dinyatakan Direktur PT. FLT, Edi Musadeq saat Satgas Sektor 21 Subsektor 16 Cicalengka mengecek berkala pada Senin (27/7-2020). Pembangunan IPAL yang 100% direcycle itu dalam upaya mendukung program Citarum Harum.
Edi Musadeq mengakui, sebelumnya memang sudah ada IPAL. Namun belum optimal seperti saat ini.
“Limbah cair dari pabrik ini yang memproduksi kain grey , tenun, tidak berbahaya, tidak seperti produksi dyeing, pencelupan warna,” tegas Edi Musadeq.
Namun, katanya, demi mendukung Citarum Harum, pihaknya membangun IPAL ini lebih tertata lagi sebagaimana arahan Satgas Citarum Harum.
“Setelah ada program Citarum Harum, kami mendukung program pengembalian kelestarian lingkungan sungai dengan membuat sistim IPAL yang lebih baik,” ucapnya seraya menyebutkan, memang biayanya mencapai miliaran rupiah. Namun demi kebaikan bersama tetap dilaksanakan rehabilitasi ini. Apalagi sejak awal pihaknya selalu dibina Satgas Sektor 21.
Ia menjelaskan, perusahaannya yang berdiri tahun 1995, memproduksi kain grey rata-rata 30.000 meter per hari. Namun sejak pandemi Covid 19, menurun hingga 50%.
Sementara, menurut Didin Solehudin selaku penanggung jawab IPAL, jika sedang berproduksi limbah yang keluar sebanyak 40 M3 per hari.
Sistim pengolahannya menggunakan metode kimia dan fisika. Sludge atau lumpur endapan yang dihasilkan diproses melalui kationik dan belt press,kemudian dibuang ke penampungan limbah sludge menggunakan jasa transporter yang berijin.*