BANDUNG – 17 Agustus 1945 merupakan tonggak sejarah perjalanan Republik Indonesia, titik tolak perjalanan bangsa yang berusaha bangkit dari kelamnya penjajahan, menuju alam kemerdekaan yang bebas menentukan arah dan tujuan sendiri.
Sejarah juga mencatat, merdekanya Indonesia sebagai suatu bangsa juga turut mengilhami banyak bangsa untuk turut merdeka dari kungkungan penjajahan imperialisme barat yang saat itu merampas kemerdekaan hidup banyak bangsa di dunia, sebagaimana dialami oleh bangsa Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Barat Ono Surono, dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76, Selasa (17/8).
Ono menekankan, kemerdekaan yang diraih bukanlah sesuatu yang turun gratis dari langit atau berasal dari belas kasihan penjajah yang sekian lama mengeruk kekayaan alam Indonesia.
Melainkan diraih dari suatu perjuangan yang tanpa henti, tanpa pamrih, dan mengorbankan banyak anak bangsa.
Walaupun kita ketahui bersama, ketika perjuangan dilakukan secara terpisah-pisah dan sendiri-sendiri, kita sebagai bangsa membutuhkan banyak waktu untuk mencapai kemerdekaan yang tentunya dengan harga yang mahal dengan bergugurannya anak bangsa sebagai pejuang kemerdekaan.
“Hari ini tepat sudah 76 tahun berlalu, segenap bangsa Indonesia menghirup alam kemerdekaan, dan kita semua masih menikmati alam kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita semua.
Layak kiranya sejenak kita panjatkan doa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa untuk semua para pejuang kemerdekaan yang telah mengorbankan segala hal agar kita semua dapat menikmati alam kemerdekaan seperti hari ini. Semoga semua pengorbanan para pejuang kemerdekaan takkan sia-sia dan para pejuang kemerdekaan mendapatkan imbalan yang selayaknya di alam sana,” ucapnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab kepada mereka yang telah berkorban, Ono meminta masyarakat untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif demi kebaikan bersama.
Rakyat pun diminta untuk bersatu padu melawan segala bentuk tindakan yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Setiap tahunnya hari kemerdekaan Republik Indonesia selalu disambut dengan suka cita oleh segenap bangsa Indonesia dengan membuat berbagai macam perhelatan sebagai ekspresi rasa syukur telah menjadi bangsa yang merdeka, mengingat dibelahan dunia lain masih banyak bangsa yang belum benar-benar menikmati menjadi bangsa yang merdeka layaknya kita semua, tentunya harus kita syukuri.
“Bahwa kemerdekaan yang telah kita raih selain hasil jerih payah para pahlawan dan para pejuang kemerdekaan juga atas berkat rahmat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, sehingga tidak sepantasnya kita mengingkari apalagi merusak rahmat yang telah dianugerahkan kepada Bangsa Indonesia.
Walaupun setelah 76 merdeka, lanjut Ono, masih terdapat banyak ketimpangan disana-sini, kekurangan disana-sini, masih banyak sektor yang membutuhkan pembenahan-pembenahan.
“Begitulah dinamika berbangsa dan bernegara, tidak akan berjalan mudah seolah membalikkan telapak tangan, semuanya perlu kita perjuangkan secara bersama-sama, secara bergotong-royong, satu untuk semua, semua untuk satu, Indonesia Merdeka, Indonesia Jaya, Indonesia Raya!” katanya.
Disisi lain, Ono tak menyangkal pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun, menimbulkan kesedihan bagi masyarakat.
Namun begitu, dia menekankan, harapan selalu ada. Maka itu, dirinya mengajak masyarakat untuk terus bergerak bersama-sama dalam melawan pandemi Covid-19.
“Harapan selalu kita tanamkan dalam benak kita semua, kita harus menang terus bergerak bersama-sama. Hanya itu yang akan membuat kita semua kuat menghadapi Covid-19 yang tentunya telah membuat kita semua jenuh, mengingat kurang lebih dua tahun kita semua telah bergelut dan berperang melawan musuh yang tak kasat mata, yang terus mengintai dan siap menerkam kita semua,” tuturnya.
Menurutnya, rasa syukur juga perlu kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa kita semua masih sanggup bertahan hingga detik ini dari segala macam ancaman yang terus berdatangan baik aspek sosial, politik, maupun ekonomi.
“Perlu juga kita lawan secara bersama, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang secara serakah memanfaatkan perang melawan Covid-19 ini dengan melakukan perbuatan yang hanya menguntungkan diri sendiri,” serunya.
Ono optimistis bangsa Indonesia akan mampu melalui kesulitan dan memenangi perang melawan Covid-19.
Masyarakat harus bijak dalam menghadapi segala dinamika yang berkembang, terlebih banyaknya berita bohong yang tersebar secara masif, cukup menghambat penanganan pandemi virus corona.
“Perang melawan Covid-19 bukan hanya perang Pemerintah Indonesia, melainkan perang kita semua segenap bangsa Indonesia. tidak ada cara lain untuk dapat merdeka melawan Covid-19, selain bersatu dan bersama-sama. Sekali lagi ini adalah perang kita semua, maka untuk dapat merdeka dari Covid-19, kita harus bersatu padu menggalang kekuatan dan melakukan perlawanan secara bersama-sama demi kemaslahatan bersama,” pungkasnya. (*)