KOTA CIMAHI — Setelah 4 bulan menanti, akhirnya tiba masa panen Eco Enzyme, fermentasi limbah dapur organik seperti kulit buah dan sayuran, molase (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air.
Pemanenan dilakukan di Posko 21 di Kampung Cimenteng, Jl. Cipageran, Cimahi Utara, Kota Cimahi, Minggu (4/10/2021).
Kegiatan tersebut dihadiri langsung Dansektor 21 Kolonel Arm Nursamsudin bersama jajaran dan komunitas relawan Eco Enzyme Bandung dengan koordinator Doddy.
Saat pemanenan, Eco Enzyme dipisahkan dengan bahan organiknya melalui penyaringan. Selanjutnya dikemas pada berbagai macam kemasan yang sesuai sebagai penyimpanan biang Eco Enzyme.
Dansektor 21 Kolonel Arm Nursamsudin menilai hasil panen Eco Enzyme yang dipanen kualitasnya bagus dan pembuatannya akan terus dilakukan.
“Panen perdana ini sudah berhasil dan hasilnya bagus, dari ukuran pH juga sudah bagus,” ungkapnya.
Lanjut Dansektor 21 Kolonel Arm Nursamsudin, pemanenan ini menghasilkan lebih dari 2 ton. Ia mengatakan Eco Enzyme ini akan disalurkan ke 18 sektor yang ada di wilayahnya untuk kepentingan alam dan masyarakat.
“Eco Enzyme ini akan digunakan untuk kepentingan masyarakat dan alam, sehingga kami siap mendukung program-program kegiatan penyemprotan Eco Enzym atau pun untuk pupuk,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komunitas Relawan Eco Enzyme Bandung, Dody, mengatakan pemanenan di Sektor 21 ini menjadi sesuatu yang menggembirakan.
“Sejak awal sudah membuat secara besar-besaran dan hari ini ternyata hasilnya sangat memuaskan. Wangi dan ukuran pH-nya sesuai,” katanya.*
Red