SUMEDANG,- Sebanyak 31 KK atau 109 jiwa terdampak korban banjir dan longsor di Dusun Cicabe Legok RT 02 RW 09, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung kembali ke rumahnya masing-masing pasca tinggal di pengungsian selama delapan hari.
Ketua RW 09, A. Wawan mengatakan, warganya itu adalah korban terdampak banjir bandang dan longsor yang terjadi di Blok A Perumahan Satria Bumintara Gemilang (SBG), Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung. Kejadian longsor itu bertepatan dengan kejadian longsor di Bojong Kondang, Cihanjuang.
“Warga kami itu korban dan juga warga terdampak perumahan SBG Longsor. Lokasinya di dekat sumur artesis, dan air masuk ke pemukiman. Sehingga, sesuai arahan BPBD warga kami juga ikut diungsikan ke SD Azzahra,” katanya.
Wawan menambahkan, selama di pengungsian, warganya mendapatkan pendampingan dari relawan MDMC dan Lazismu. Mulai dari trauma hilling sampai support untuk bertahan hidup dan melanjutkan kehidupan. Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada MDMC Kabupaten Sumedang dan semua relawan yang telah membantu korban banjir dan longsor.
“Ketika longsor, air hujan yang besar setinggi pinggang orang dewasa masuk ke pemukiman. Sebagian rumah warga hancur dan kebanyakan perabotan rumahnya terbawa banjir. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Muhammadiyah Disaster Managemen Center (MDMC) Kabupaten Sumedang Maman Koswara mengatakan setelah pendampingan selama 8 hari dan dirasa sudah selesai karena dirasa sudah aman, jadi warga kembali ke rumah masing-masing atas arahan pemerintah setempat.
MDMC, kata Maman terus mengawal dari mulai evakuasi, medis, dapur umum dan trauma hilling. Tak hanya itu, untuk meringankan beban korban, pihaknya bersama Lembaga Zakat Infak dan Sodakoh Muhamadiyah (Lazismu) Jabar memberikan peralatan dapur seperti kompor dan peralatan makan.
“Awalnya mereka mengungsi di SD Azzahra Perumahan SBG, Kemudian karena sudah aman kembali ke rumah masing-masing. Warga Cicabe Legok merupakan bagian dari warga korban longsor di Kecamatan Cimanggung, namun tidak begitu diekspose karena tidak ada korban jiwa,” katanya.
Maman pun berpesan kepada keluarga korban bencana agar tabah, sabar dan selalu waspada. Karena banjir dan longsor sewaktu waktu dapat terjadi kembali.
“Sebagai antisipasi, kami memasang terpal di lokasi longsor agar tidak terbawa air. Namun, untuk drainase dari perumahan SBG belum diperbaiki karena tanggung jawabnya pemerintah,” katanya. (abas)