SUMEDANG,– Guna memastikan kesiapsiagaan petugas dalam pelaksanaan PPKM Mikro dan penerapan Protokol Kesehatan, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir melaksanakan monitoring ke tiga kecamatan di wilayah Barat Kabupaten Sumedang, Rabu (23/6/2021).
Lokasi pertama adalah Kantor Kecamatan Cimanggung kemudian Kantor Desa Sindangpakuon, selanjutnya Kantor Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor dan berakhir di Desa Gudang Kecamatan Tanjungsari.
Tampak hadir mendampingi Bupati Ketua Baznas Kabupaten Sumedang Ayi Subhan Hafas dan unsur Satpol PP Kabupaten Sumedang selaku Bidang Penegakan Hukum dan Disiplin Satgas Covid-19 Kabupaten Sumedang.
Sepanjang perjalanan menuju Cimanggung, Jatinangor sampai ke Tanjungsari, rombongan Bupati melaksanakan woro-woro kepada warga dalam masyarakat tentang arti pentingnya memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dan menghindari kerumunan.
Rombongan juga membagikan masker dan vitamin kepada setiap pengendara maupun pejalan kaki yang dijumpai serta menegur warga yang kedapatan tidak memakai masker.
buy priligy online https://anxiety-gone.com/wp-content/themes/tribe/inc/tgm/languages/po/priligy.html no prescription
Di setiap kantor kecamatan dan desa yang dikunjungi Bupati Dony memeriksa penerapan Protokol Kesehatan dan menanyakan tentang pelaksanaan WFH.
Bupati juga menyerahkan bantuan bingkisan berupa minuman suplemen, masker dan vitamin dari Baznas Kabupaten Sumedang.
Di setiap akhir kunjungan Bupati memberikan arahan kepada semua petugas yang hadir mulai dari Forkopimcam, Satpol PP Kecamatan, Puskesmas, aparatur desa, Babinkamtibmas, Bhabinsa, maupun anggota Satgas Covid-19 lainnya.
Usai monitoring Bupati Dony mengatakan, ia berkoordinasi dengan Forkopimcam untuk turun ke lapangan dalam rangka memastikan tugas-tugas penanganan Covid-19 di wilayah kecamatan dan desa berjalan dengan baik.
“Kita memastikan Posko Satgas Covid di kecamatan maupun desa benar-benar ada dan berfungsi. Bagaimana tasting, tracing, dan treatmennya dijalankan. Serta bagaimana pihak desa berkoordinasi dengan Puskesmas dan Kecamatan,” ucapnya.
Ia menerangkan, berdasarkan hasil laporan petugas, banyak warga yang melakukan Isolasi Mandiri di rumah masing-masing namun tetap diawasi dengan baik oleh Satgas Covid.
“Saya inginkan pengawasan yang intensif dari tingkat kecamatan dan desa. Data penduduk yang terpapar Covid-19 harus benar-benar update. Jangan ada yang terlewat,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan, jika di suatu wilayah banyak warga yang terpapar Covid-19, maka diksanakan Micro Lockdown sesuai ketentuan yang berlaku.
“Misalnya di RT RW tersebut ada lebih dari 10 orang yang terpapar, sesuai ketentuan harus dilaksanakan Micro Lockdown. Tidak boleh ada orang yang keluar masuk dan aktivitas dihentikan. Tapi dijamin juga pasokan logistiknya,” ujarnya.
Ditambahkan Bupati, banyak atau sedikitnya penderita Covid-19 menentukan zonasi sebagai dasar pemberlakuan Micro Lockdown.
“Kalau di suatu RT RW yang terpapar Covid sebanyak 5 orang, berarti wilayah tersebut masuk Zona Kuning. Kalau 5 sampai 10 orang Zona Oranye. Di atas 10 Zona Merah. Alhamdulillah sejauh ini belum ada di Sumedang. Saya akan terus melihat situasi di lapangan. Kalau ada, cepat dilokalisir,” tegasnya. (bs/hms)